bakabar.com, MARTAPURA – Keganjilan megaproyek revitalisasi kawasan religi Sekumpul Martapura rupanya sudah jadi atensi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalimantan Selatan.
Pekan lalu, lembaga auditor internal pemerintah itu telah meninjau langsung kondisi perbaikan kawasan Sekumpul pada segmen 1 yang rampung beberapa bulan lalu.
Untuk segmen 1, pengerjaan dilakukan dari simpang empat lampu merah Sekumpul sampai jembatan Irigasi Jalan Sekumpul. Menghabiskan Rp 30.591.049.490 dari APBN tahun anggaran 2021.
"Kami sudah mulai membahas treatment apa yang perlu dilakukan. Minggu lalu kami sudah mendokumentasikan kondisi di lapangan," kata Kepala BPKP Kalsel, Rudi M Harahap kepada bakabar.com, Kamis (9/6).
Dari hasil peninjauan, BPKP menemukan ragam kejanggalan. Misalnya, seperti guiding block yang tidak menggunakan ubin atau keramik.
Seperti diketahui, pihak pelaksana lebih memilih garis kuning yang dipasang di atas trotoar itu dari bahan karet.
"Kemudian, bagaimana tindak lanjutnya atas pilihan guiding block yang dari karet agar secara keseluruhan revitalisasi Sekumpul ini tetap terjaga estetikanya dengan pembiayaan dari kontraktor selama masa pemeliharaan," jelasnya.
Rudy memastikan tim auditor sudah menjadwalkan pemanggilan Kepala Balai Prasaran Permukiman Wilayah Kalsel.
Pihaknya juga memastikan terus melakukan audit secara rutin terhadap revitalisasi kawasan Sekumpul. Mengingat, megaproyek ini bersumber dari pinjaman luar negeri (yang masuk ke hutang negara).
"Audit terhadap proyek dana loan pada dasarnya rutin dilakukan," pungkas Rudy.