bakabar.com, JAKARTA - Kalimat keras juga dilempar Nisfuady. Koordinator Grab KM 171 Tanah Bumbu itu sepakat istilah dungu disematkan untuk Kementerian ESDM.
"Serang Jakarta! Ini kalimat ampuh untuk menyikapi kedunguan itu," katanya, Jumat (28/7) malam. Grab adalah kepanjangan Gerakan Aktivis Banua.
Yang ia maksud dengan menyerang Jakarta, adalah aksi demonstrasi. Fokus menuntut kejelasan penanganan kasus tragedi Km 171.
Baca Juga: Km 171 Tanah Bumbu dalam Angka!
Baca Juga: Lepas Tangan Km 171 Tanah Bumbu, Menteri ESDM Disebut Dungu
Kalimat pedas terlampu lumrah dilontarkan pemerhati sosial maupun aktivis di Kalsel. Karena Penanganan Km 171 Tanah Bumbu kelewat bersengkarut. Ruwet. Menjengkelkan.
Bayangkan saja. Sepuluh bulan berlalu, urusan tanah longsor ini belum menemukan titik temu.
Yang lebih memalukan, di pusat kementerian tak satu frekuensi. Mereka justru sembunyi tangan. Saling lempar tanggung jawab. "Seperti main pingpong," ucap Nisfuady.
Baru-baru ini, Menteri ESDM bahkan mengeluarkan pernyataan lucu. Dia justru melempar penanganan Km 171 ke pemerintah daerah.
"Kalau ada manusia yang tidak bisa menggunakan pikirannya, apalagi sebutannya kalau bukan kedunguan," katanya.
Di sisi lain, ia heran. Tak banyak masyarakat yang bersuara. Entah apa yang terjadi.
"Masyarakat yang betul-betul terdampak masih diam seribu bahasa, pasrah dan apatis," katanya.
Baca Juga: Km 171 Mangkrak! Menteri ESDM Lempar Penanganan
Karena itu, ia menyeru masyarakat untuk bersuara. Jangan sampai Km 171 ini makin diabaikan.
Lantas, bagaimana dengan politikus Kalsel? Kata Nisfuady, sedang sibuk. Apakah itu yang berada di daerah, maupun di Senayan.
"Kalangan politik di Kalsel terlalu sibuk dengan urusan kelompoknya sendiri," tutupnya.