News

Terciduk Pesta Miras Ketika Bolos Sekolah, 9 Pelajar di Balikpapan Dihukum Cuci Kaki Orang Tua

Sembilan pelajar SMA di Balikpapan kedapatan polisi saat pesta miras oplosan di kawasan Pantai Nelayan, Manggar Baru, Balikpapan Timur.

Featured-Image
9 pelajar di Balikpapan dihukum basuh kaki orang tua karena kedapatan pesta miras saat bolos sekolah. Foto-Polsek Balikpapan Timur.

bakabar.com, BALIKPAPAN – Sembilan pelajar SMA di Balikpapan kedapatan polisi saat pesta miras oplosan di kawasan Pantai Nelayan, Manggar Baru, Balikpapan Timur. Pesta miras itu dilakukan siswa tersebut saat bolos sekolah.

Kesembilan pelajar yang masih mengenakan seragam putih abu-abu ini diciduk oleh Bhabinkamtibmas Manggar Baru, Aipda Ahmad Hasanuddin.

Bermula dari informasi warga yang resah dengan aktivitas para pelajar yang asik menenggak miras di kawasan Pantai Nelayan. Bhabinkamtibmas selaku pembina kamtibmas di kawasan tersebut langsung ke lokasi yang dimaksud dan mendapati para pelajar dalam kondisi mabuk miras.

“Mereka minum alkhol kandungan 70 persen dicampur minuman berenergi,” kata Kapolsek Balikpapan Timur, Kompol Imam Syafi’i melalui Kanit Reskrim Polsek Balikpapan Timur, Ipda Wirawan Trisnadi Prawira pada Kamis (27/10).

Seketika 9 pelajar tersebut langsung digiring ke Mako Polsek Balikpapan Timur untuk diberi pembinaan dan pengarahan. Para orang tua pelajar tersebut pun juga dipanggil ke Polsek termasuk pihak sekolah.

Sebagai efek jera sekaligus pembinaan, para pelajar tersebut dihukum membasuh kedua kaki orang tuanya dengan air. Hal ini untuk menyadarkan para pelajar tersebut agar tidak mengulangi perbuatannya.

“Sengaja kami undang para orang tua masing-masing anak agar mereka tahu bahwa anaknya yang berpamitan sekolah ternyata tidak pergi sekolah alias bolos. Selain meminta maaf, kami meminta anak-anak membasuh kaki orang tuanya masing-masing,” ungkap Kanit Binmas Polsek Balikpapan Timur, Iptu Ketut Darmada.

Polisi juga meminta pihak sekolah untuk lebih meningkatkan pengawasan serta proses belajar mengajar di sekolah. Ketut berharap pihak sekolah mau menerima kembali para pelajar tersebut agar dapat berubah menjadi lebih baik lagi.

“Kami berharap pihak sekolah menerima kembali untuk memberi pembinaan agar nantinya dapat berubah menjadi anak muda yang lebih berguna,” pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner