bakabar.com, JAKARTA – Perguruan Tinggi di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-3 dapat melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Kebijakan tersebut disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim dalam webinar Efektivitas Pendidikan Tinggi dengan PTM Terbatas dan Bantuan UKT Kuliah, Jumat (27/08).
Pelaksanaan PTM tersebut, kata Nadiem, dilakukan secara terbatas dan harus menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai SKB Empat Menteri.
“Kuncinya mengikuti SKB Empat Menteri, maka perguruan tinggi di wilayah PPKM Level 1-3 diperbolehkan mengadakan PTM terbatas. Tetap ada aturan main yang berlaku, ada berbagai prokes yang tetap harus dilaksanakan,” jelas Nadiem.
Nadiem mengatakan, kedisiplinan mahasiswa menjadi kunci berlangsungnya PTM terbatas di kampus.
“Poin terpenting adalah menjadi ini (disiplin pada prokes), karena kalau ini (kampus) jadi klaster, ini (PTM terbatas) akan bubar lagi), karena terbukti tidak disiplin. Kalau mahasiswa ingin melaksanakan (PTM terbatas), ini ada di tangan mahasiswa,” kata Nadiem.
Nadiem menjelaskan, sejumlah bentuk kedisiplinan mahasiswa dalam melaksanakan kuliah tatap muka terbatas juga mencakup komitmen dalam saling melindungi warga kampus satu sama lain. Ia menekankan, mahasiswa juga perlu melaksanakan vaksinasi.
“Memberitahu teman-teman yang sakit, flu atau demam, untuk tidak masuk, ini ada di tangan mahasiswa. Di samping itu, adik-adik yang belum divaksin, cari informasi tempat vaksinasi terdekat untuk mendapat vaksin,” kata Nadiem.
Nadiem menambahkan, bentuk kedisiplinan dalam pelaksanaan PTM terbatas juga mencakup penyebaran informasi yang benar terkait Covid-19 dan PTM terbatas.
“Manfaatkan media sosial untuk menyebarkan info yang benar, jangan menyebarkan info yang tidak benar atau hoax,” katanya.
Nadiem menekankan, pelaksanaan kuliah tatap muka terbatas bergantung pada komitmen mahasiswa. “Jadi saya ingin menekankan sekali lagi, (PTM Terbatas) ini bergantung pada komitmen adik-adik mahasiswa dalam melindungi (satu sama lain),” kata Nadiem.