bakabar.com, PELAIHARI – Sederet pengusaha nasional meminati Kawasan Industri Jorong Kabupaten Tanah Laut, tetapi hingga kini belum juga bersepakat, mulai dari PT. Jorong Ford, Jababeka hingga PT. Mandala Pratama milik Tommy Soeharto.
Namun, nyatanya kawasan Industri (KI) Jorong di Proyek Strategis Nasional andalan Presiden Jokowi tersebut bakal digarap pengusaha lokal Tala, yakni H Sunarto. Bahkan pengusaha tambang batubara asal Jorong Tala itu telah mendaftarkan perusahaannya (PT. WPR) ke BKPM melalui OSS.
“Iya, Kawasan Industri Jorong diminati perusahaan lokal PT. WPR dan secara administrasi lolos, sudah terdaftar di OSS dan saat ini masih proses dan menunggu pertimbangan teknis,”
Menurutnya secara aplikasi sudah tayang. Namun menuju ke izin usahanya masih panjang karena ada pemenuhan persyaratan syarat yang seperti master plan yang di harus adaptif lagi atau di adopsi lagi.
WPR sendiri sangat siap, sebab di KI tersebut sudah memiliki ratusan hektar lahan di dalam peta kawasan industri Jorong. Secara de facto memiliki menguasai lahan. Namun secara dejure Ijin Usaha Kawasan Industri masih belum, sebab masih dalam proses perizinan yang sesuai peruntukan kawasan tersebut.
“Inilah yang kami dorong agar segera dapat ditindaklanjuti oleh perusahaan. Sebab di lapangan mereka sudah menguasai lahan,” katanya.
Selain itu perusahaan tersebut menginisiasi melanjutkan akses ke pelabuhan dari Jalan Ahmad Yani. “Dia juga membuka jalan di sananya. Jadi tinggal kita menunggu perizinan yang sesuai kewenangan yang diterbitkan oleh BLPM Pusat. Nanti baru kita akan evaluasi dengan evaluasi langsung kita Kawal checklist tahapan membangun kawasan ini,” tuturnya.
Pembangunan Kawasan Industri akan menyesuaikan dengan perencanaan daerah waktu itu ada di kawasan peruntukan industri. Dimana akan ada pergudangan, pabrik industri pengolahan untuk mendukung pelabuhan disana.
Seperti Industri berbasis mineral berat juga bisa sebab potensi cukup terbuka, kemudian agro dimana bahan baku dari perkebunan. “Memang potensi bahan baku kita cukup. Jadi peluangnya tidak hanya satu industry,” bebernya.
Kemudian bisa juga pengolahan karet, industri pengolahan hasil laut dan hasil peternakan perikanan. “Tinggal Bagaimana analisa ekonomi yang tertuang di studi kelayakan dan master plan,”katanya lagi.
Memang PT. WPR sangat serius untuk menggarap itu. Sebab di Kawasan Industri Jorong mereka sudah memiliki lahan. Hanya saja nanti mana analisanya secara ekonomi dari kacamata lokal Tanah Laut bahkan nasional yang paling memungkinkan untuk dibangun.
Apakah mau ke akan membangun pabrik CPO dan sampai keturunan ke biodiesel atau mau main yang lain. “Sebab perencanaan mereka berencana membangun CPO. Tentu bagus Terpenting secara pola ruangnya konsep kawasan peruntukan industri Jorong jorong,” tandasnya.