News

Katering Terlambat, Jemaah Haji Indonesia Serbu Pedagang Martabak di Mina

Akibat katering terlambat datang, sejumlah jemaah haji Indonesia menyerbu lapak jajanan di Mina, tak jauh dari lokasi lontar jumrah, Kamis (29/6).

Featured-Image
Jemaah haji Indonesia mengantre di depan penjual makanan di Arab Saudi, Kamis (29/6). Foto: CNN

bakabar.com, JAKARTA - Akibat katering terlambat datang, sejumlah jemaah haji Indonesia menyerbu lapak jajanan di Mina, tak jauh dari lokasi lontar jumrah, Kamis (29/6).

Dilansir dari CNN, tampak antrean panjang di salah satu tempat yang menjual jajanan dekat terowongan di Jamarat.

Mereka ramai membeli makanan di luar, karena belum sempat sarapan ketika keluar maktab selepas salat subuh.

"Alhamdulillah dapat jajanan. Lapar karena belum sarapan," papar seorang jamaah wanita asal Deli Serdang.

Antrean paling panjang terlihat di lapak martabak gandum yang dioperasikan sejumlah pria keturunan India.

Adapun martabak dimaksud merupakan adonan terigu yang digoreng garing agak tebal. Sebagian diisi telur, tetapi sebagian lagi kosong.

"Beli 22 riyal dapat 4 potong," cerita jemaah haji lain dari Embarkasi Semarang, sambil menunjukkan martabak telur yang dibeli.

Meski belum sarapan, ribuan jamaah memilih keluar maktab lebih awal. Penyebabnya mereka ingin menghindari cuaca panas seperti sehari sebelumnya.

Di sisi lain, situasi tersebut juga disebabkan pembagian jatah makanan yang tidak merata. Bahkan hingga dinihari, cukup banyak jemaah yang tak mendapat makan malam.

Sementara sebagian jamaah melaporkan sudah menerima jatah sarapan pagi, setelah sampai di maktab sekitar pukul 09.00 WAS.

Itu belum termasuk kapasitas tenda yang tak mampu menampung jamaah, sehingga sebagian tidur hanya beralaskan karpet di luar tenda.

"Kami tidak ingin banyak mengeluh dan menerima saja. Malah saya tetap nyenyak tidur di luar tenda, karena tidak ada nyamuk," tuks seorang jamaah.

Isu jatah makanan yang tak merata menjadi kritikan kepada kepada Kementerian Agama (Kemenag). Terlebih sebelumnya bus penjemput jamaah terlambat berjam-jam di Muzdalifah.

"Memang terdapat beberapa maktab yang sampai sekarang belum dapat makan. Ada yang dapat sarapan, tetapi tidak menerima makan siang dan sore," jelas Mufti Anam dari Tim Pengawas Pelaksanaan Ibadah Haji DPR.

"Sebagian lain terlambat, karena sarapan dikirim pukul 12.00. Lalu makan siang malah didapat tengah malam. Begitu kondisi lapangan," tuturnya.

Sementara Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengeklaim sudah mengecek pelayanan di sejumlah maktab atau kantor pelayanan haji. Protes juga telah dilayangkan kepada mashariq atau perusahaan penyedia layanan haji.

"Saya sudah membuat daftar komplain kepada masyariq. InsyaAllah persoalan makanan sudah teratasi, setelah pengecekan di beberapa maktab," tukas Yaqut.

Adapun kekurangan toilet dianggap sebagai permasalahan lama di Mina, "Persoalan di Mina memang selalu toilet, karena wilayah yang sempit," pungkas Yaqut.

Editor


Komentar
Banner
Banner