News

Pemberangkatan Jemaah Haji Indonesia ke Mina Lancar, Tak Lagi Terkendala di Muzdalifah

Sejumlah terobosan dilakukan, antara lain penerapan skema murur bagi jemaah risiko tinggi (risti), lansia, dan disabilitas.

Featured-Image
Jemaah haji Indonesia saat mengantri untuk memasuki bus murur di Arafah, Sabtu (15/6/2024).(Foto: Kemenag RI)

bakabar.com, MEKAH -- Proses pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina selesai Minggu (16/6/2024) pukul 07.37 Waktu Arab Saudi (WAS). Pada cuaca yang belum terik seluruh jemaah haji Indonesia sudah diberangkatkan menuju Mina.

"Alhamdulillah, pada jam saya, pukul 07.37 WAS, Muzdalifah sudah clear. Seluruh jemaah haji Indonesia sudah diberangkatkan ke Mina," kata Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid di Muzdalifah, Arab Saudi, Minggu (16/6/2024).

Tahun lalu, ada keterlambatan pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina. Proses mobilisasi jemaah dari Muzdalifah pada 2023 berlangsung hingga 13.30 WAS. Jemaah sempat terjebak di tengah panasnya matahari. Ada sejumlah jemaah yang pingsan.

Hal ini memberi pelajaran berharga. Menurut Subhan, Menag Yaqut Cholil Qoumas sejak awal meminta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk melakukan langkah antisipasi.

Sejumlah terobosan dilakukan, antara lain penerapan skema murur (bermalam atau mabit dengan melintas muzdalifah) bagi jemaah risiko tinggi (risti), lansia, dan disabilitas.

"Gus Men juga telah membagi tugas kepada seluruh jajarannya untuk terjun ke lapangan menyukseskan penyelenggaraan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Kami bersinergi di lapangan dengan seluruh petugas agar proses pergerakan jemaah berjalan lancar," terang Subhan, melansir republika.co.id.

Hadir juga di Muzdalifah, Staf Khusus Menag Ishfah Abidal Aziz, Tenaga Ahli Menag Hasan Basri Sagala, Direktur Bina Haji Arsad Bidayat, dan Kabid Transportasi Mujib Roni.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief bersama Staf Khusus Menag Nuruzzaman dan Tenaga Ahli Hasanuddin Ali menakhodai pelayanan di Arafah. Sementar Staf Khusus Menag Wibowo Prasetyo dan Abdul Qodir bersama para pejabat Eselon II PHU saat ini memimpin layanan di Mina.

"DPR menargetkan pukul 08.00 WAS. Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah, mobilisasi jemaah di Muzdalifah selesai hampir 30 menit lebih awal," tegas dia.

Keberhasilan mobilisasi jemaah di Muzdalifah juga tidak terlepas dari proses koordinasi lintas pihak yang semakin kuat dan efektif. Sejak semalam, PPIH berkoordinasi dengan pihak Kementerian Haji dan Umrah (Kemrnhaj) Arab Saudi dan pihak Masyariq.

Koordinasi dilakukan di Arafah, pada Minggu (16/6/2024) dini hari untuk membahas antisipasi kepadatan Muzdalifah.

"Sejak malam, kami ajak diskusi pihak Kemhaj, Naqabah (Organda Saudi), dan Masyariq. Kita matangkan langkah antisipasi agar sebelum terik matahari, jemaah sudah bergeser ke Mina seluruhnya," terang Subhan Cholid.

Diskusi dihadiri para petinggi Kemenhaj, Naqabah, dan Masyariq, sehingga keputusan bisa segera diambil agar kejadian 2023 tidak terulang.

"Setelah berdiskusi, kita sepakat untuk mengambil langkah cermat dan cepat agar tidak terjadi kepadatan di jalur Muzdalifah -Mina," sebut Subhan.

"Baik PPIH, Kemenhaj, Naqabah, maupun Masyariq sepakat turun langsung ke lapangan untuk melihat perkembangan dan sekaligus ambil kebijakan," sambungnya.

Sebagai contoh, lanjut Subhan, setelah melihat kondisi jalur Muzdalifah - Mina, otoritas Saudi sepakat untuk mengeluarkan bus tambahan. Bus ini akan mengangkut jemaah dari Muzdalifah menuju Mina melalui pintu belakang (kedatangan).

"Upaya terus dilakukan agar jemaah bisa segera sampai Mina. Alhamdulillah sebelum terik, sudah tidak ada lagi jemaah di Muzdalifah," ujar dia.(*)

Editor


Komentar
Banner
Banner