News

Sudah 74 Jemaah Haji Indonesia Wafat, Satu Orang dari Embarkasi Banjarmasin

Berdasarkan data Siskohat Kementerian Agama yang dikutip pada Senin (10/6/2024) pukul 09.00 Wita, sudah 74 jemaah haji Indonesia wafat.

Featured-Image
JEMAAH haji yang sakit dan menjalani perawatan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Kota Mekah, Arab Saudi. (Foto: Antara)

bakabar.com, MEKAH - Jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci kembali bertambah. Hingga hari ke-30 operasional haji 1445 H atau Senin, 10 Juni 2024, jumlah jemaah haji yang meninggal mencapai 74 orang. Dari jumlah tersebut, satu orang dari Embarkasi Banjarmasin.


Jemaah Embarkasi Banjarmasin yang wafat itu adalah Sirun Mucheri Sarkawi dalam usia 79 tahun dari kloter BDJ-7. Sirun yang termasuk kategori jemaah haji risiko tinggi (risti) meninggal dunia di Mekah pada Sabtu, 8 Juni 2024 pukul 02.06 Waktu Arab Saudi (WAS).

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama yang dikutip pada Senin (10/6/2024) pukul 09.00 Wita, sudah 74 jemaah haji Indonesia wafat. Mereka meninggal dunia saat berada di Madinah, di Jeddah, dan di Mekah.


Kasus kematian ini masih didominasi jemaah haji lanjut usia (lansia). Hampir seluruh jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci ini juga termasuk dalam kategori kesehatan risiko tinggi (risti). Tercatat hanya ada empat orang yang tidak termasuk risti.


Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama terus berupaya menekan jumlah jemaah yang meninggal di Tanah Suci pada saat menjalankan rangkaian ibadah haji.


Pemerintah pun mewajibkan para calon haji melengkapi diri dengan surat keterangan sehat sebelum pelunasan biaya haji dilakukan.


Sebab berdasarkan evaluasi musim haji 2023, total jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci mencapai 773 orang. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia memberangkatkan jemaah haji.


Adapun faktor utama kasus kematian ini adalah, tingginya presentase jemaah haji asal Indonesia yang merupakan lansia, ditambah cuaca di Tanah Suci yang juga terik.


"Tahun ini kita evaluasi dengan DPR RI, kemudian pemerintah melakukan langkah-langkah agar jamaah yang meninggal bisa berkurang. Salah satunya dengan mensyaratkan isthithoah atau surat keterangan kesehatan sebelum pelunasan," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Minggu (12/5/2024) lalu, sebagaimana dilansir liputan6.com.(*)

Editor


Komentar
Banner
Banner