Mayat Sekeluarga Kalideres

Kata Polisi soal Mayat Sekeluarga Kalideres Anut Sekte Sesat

Terbaru, mencuat sebuah dugaan bahwa satu keluarga meninggal akibat kelaparan itu merupakan Penganut Sekte Sesat. Namun polisi belum bisa menyimpulkan hal itu

Featured-Image
Lokasi rumah tewasnya sekeluarga Kalideres (foto: apahabar.com/regentino)

bakabar.com, JAKARTA - Kasus mayat sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat menyisakan tanda tanya di kalangan masyarakat.

Terbaru, mencuat sebuah dugaan bahwa satu keluarga meninggal akibat kelaparan itu merupakan Penganut Sekte Sesat.

Sebab, tak sedikit warganet yang merasa janggal bila keempat orang itu meninggal gegara kelaparan, mengingat mereka bukanlah kalangan jelata.

Menanggapi itu, pihak kepolisian masih belum bisa menyimpulkan terkait keluarga tewas itu terlibat dalam sebuah sekte atau aliran sesat.

"Secara resmi pihak kami masih belum bisa menyimpulkan," kata Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendi kepada wartawan di Jakarta, Senin (14/11).

Baca Juga: Krematorium Cilincing Belum Terima Jenazah Sekeluarga Kalideres

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyatakan dugaan kelaparan sebagai penyebab kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat adalah alasan yang tak bisa dipertanggungjawabkan.

"Yang utama secara scientific crime investigation tim Polda Metro Jaya dan Polres Jakbar masih terus mendalami dan menanti hasilnya, baik dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi dalam keterangan tertulisnya.

Namun, dugaan tersebut dibantah oleh pihak kerabat keluarga tewas, yakni adik ipar dari korban (RG) yakni Ris dan Handoyo.

Mereka mengaku bahwa kakak ipar nya itu, secara ekonomi termasuk dalam kategori kelas menengah, bukan dari kalangan jelata.

Baca Juga: Cerita Tetangga hingga Adik Korban, Berikut 6 Kejanggalan Mayat Sekeluarga Kalideres

"Ya sepengetahuan saya kondisi perekonomiannya sedang-sedang saja. Gak ada keluhan dan sebagainya, ya istilahnya standarlah umum," kata Ris adik dari korban RG, kepada wartawan di Polsek Kalideres.

Kendati, dirinya mengaku sudah lama tidak berkomunikasi dengan kerabat suaminya itu. Ris mengungkapkan jika sang ipar perempuan berprofesi sebagai penjual kue.

"Kalau kakak ipar yang perempuan dulunya berjualan kue," ungkap Ris. 

Namun, untuk almarhum RG, dirinya berprofesi sebagai pegawai kantoran. "Tapi yang bapaknya di kantor. Kantoran, kerja kantoran. Tapi dulu, belakangan kita gak tau ya karena lepas kontak," imbuhnya.

Buntut dari pengakuan dari adik korban tewas sekeluarga itu, memunculkan ketidakpercayaan publik atas penyebab yang selama ini diketahui, yakni kelaparan.

Baca Juga: Kecurigaan Netizen Selimuti Motif Kematian Sekeluarga di Kalideres

Karenanya, Avrilendi menegaskan saat ini penting untuk pihaknya menelisik secara serius. Sehingga mengetahui penyebab sebenarnya dari kematian satu keluarga tewas tersebut.

"Kita masih menunggu itu, untuk penyebab dari tewasnya satu keluarga," sambung AKP Avrilendi.

Sejauh ini diketahui, bahwa pihak Kapolsek Kalideres Akp Syarif Wasdar hingga kini masih menelisik penyebab dari kasus kematian mayat sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat.

Pihaknya telah mendatangkan dan memeriksa sebanyak enam saksi. Diantaranya adalah adik korban, Ketua RT setempat.

Baca Juga: Keluarga Meninggal di Kalideres Diduga Ikut Ritual Sekte, Mirip ‘Burari Deaths’ di India?

Kemudian, Petugas PLN yang sempat ke rumah korban untuk melakukan pemutusan listrik, dua orang satpam kompleks perumahan tersebut.

Diketahui, Keempat korban tewas sekeluarga itu berinisial RG (71) yang merupakan kepala rumah tangga, kemudian isterinya RM (68), anaknya DF (42), dan adik RG, BG (68).

Editor


Komentar
Banner
Banner