bakabar.com, BALIKPAPAN – Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kalimantan Timur menjadi perhatian bersama. Namun tahun ini kasus Karhutla di Kaltim turun hingga 51 persen.
Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor. Dari perhitungan yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama LAPAN, total luas karhutla periode bulan Januari – Februari tahun 2021 seluas 4.813 ha.
"Angka ini masih menunjukkan penurunan sebesar 51 persen jika dibandingkan tahun 2020," kata Isran Noor, di Novotel Balikpapan pada Kamis (16/12).
Hal ini terbukti di beberapa tahun terakhir di Kaltim menunjukkan tren positif dengan semakin rendahnya luas areal kebakaran hutan. Kaltim merupakan yang paling sedikit dibandingkan dengan daerah lain termasuk Kalimantan.
"Kita juga tidak boleh lengah untuk menjaga wilayah Kalimantan timur terutama dengan adanya pembangunan wilayah IKN di Kalimantan Timur," ungkapnya.
Kebakaran hutan dan lahan menimbulkan dampak negatif terhadap aspek sosial, ekonomis, ekologis, politis, baik pada skala nasional, regional (Asean) maupun global (perubahan iklim dan pemanasan global) yang beresiko sangat merugikan bagi daerahnya dan negara, untuk itu melakukan tindakan- tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap kejadian kebakaran hutan dan lahan.
"Saya menyambut baik dan mengapresiasi pada Polda Kaltim yang melakukan upaya penanggulangan karhutla denganmembuat aplikasi monitoring karhutla Lembuswana ini. Semoga dengan aplikasi ini dapat semakin mempermudah upaya pengendalian kebakaran lahan hutan di Kalimantan Timur," pungkasnya.