bakabar.com, BALIKPAPAN - Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) dihantui kasus demam berdarah (DBD). Pasien DBD meningkat selama 2 bulan dan 4 anak meninggal.
Berdasar data Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan per Juli hingga September 2023, pasien DBD mencapai 1.651 kasus. Dengan kasus meninggal 4 orang anak.
"Tahun lalu ada 1.400 kasus, ini sudah melebihi pada tahun lalu pada bulan yang sama," ujar Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty, Senin (18/9).
Baca Juga: Warga GPA Balikpapan Masih Dikepung Banjir, Peran Pemkot Minim
Andi juga menjelaskan bahwa kasus DBD tahun ini mengalami pergeseran penyebaran. Kasus tinggi saat ini terjadi di wilayah Balikpapan Selatan dan Kota.
"Dari Balikpapan Selatan ke Utara dan Kecamatan Balikpapan Kota," jelasnya.
Atas peningkatan kasus ini, Wali Kota Balikpapan merespon cepat dengan mengeluarkan surat edaran (SE) kepada seluruh instansi dan masyarakat. Yakni melakukan kerja bakti massal (KBM) dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Baca Juga: Berkonsep Tri-City, Balikpapan dan Samarinda Terkoneksi dengan IKN
PSN menggunakan metode 3M plus. Yaitu menguras, menutup dan mengenal kelambu air agar jentik tidak tumbuh kembang.
Termasuk memasarkan masyarakat menggunakan lavarsida (abate), menanam lavender, dan membuat ovitrap.
"Semua cara kita lakukan. Kita mencegah, kita cek di lapangan apakah sudah dilaksanakan atau belum," tambahnya.