bakabar.com, BALIKPAPAN - Kasus Covid-19 di Balikpapan, Kalimatan Timur (Kaltim) mencapai 50 per hari. Kini status Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat (PPKM) berlaku.
Hal ini terungkap saat Satgas Sovid-19 Kota Balikpapan menggelar press rilis terkait perkembangan kasus harian, Kamis (10/11).
Dari hasil evaluasi harian, Kota Balikpapan tercatat memiliki peningkatan kasus Covid-19 40-50 per hari. Terlokalisir pada kelompok kerja. Baik masuk ke lokasi kerja, maupun perjalanan.
Dengan begitu, Kota Balikpapan masuk PPKM Level 3. "Secara harian kondisi Balikpapan berada di level 3, oleh karena itu mari kita tetap meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan protokol kesehatan, terutama memakai masker," akunya.
Akan tetapi, berdasarkan analisis data kasus Covid-19 pada pekan ke-44, PPKM Level 1 di Kota Balikpapan ditetapkan. Ini sesuai dengan Inmendagri Nomor 48 Tahun 2022. Maka PPKM level 1 berlaku di Balikpapan.
"Melalui evaluasi dari Inmendagri ini sifatnya bulanan, namun Satgas juga evaluasi secara harian dan mingguan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan dr Andi Sri Juliarty
Sementara keterisian rumah sakit saat ini masih dalam kondisi relatif aman, bor untuk ruang isolasi 6 persen dan ruang ICU 7 persen. Dirinya juga mengimbau semua rumah sakit untuk melakukan kesiapsiagaan dan membuka layanan covid-19.
Diakui jika saat ini ada beberapa kondisi penyakit yang gejalanya hampir sama yaitu demam, batuk dan pilek. Gejala ini bisa saja covid-19 maupun DBD, karena cuaca yang tidak menentu.
"Oleh karena itu kami mengimbau masyarakat agar memeriksakan diri jika ada gejala tersebut," jelasnya.
Untuk Kota Balikpapan, kasus terbanyak berada di daerah Balikpapan Utara sebanyak 58 kasus, Balikpapan Selatan ada 42 kasus. Kemudian untuk kelurahan yang memiliki banyak kasus ada di Gunung Samarinda sebanyak 19 kasus dan Sungai Nangka ada 16 kasus.
"Kalau untuk rasio penularan berada di 0.43, artinya masih aman untuk pemerintah swasta dan masyarakat melakukan kegiatan dengan protokol kesehatan," terangnya.
Dan secara nasional Kementerian kesehatan telah merilis bahwa ditemukan varia XBB di indonesia, namun belum ditemukan di Kota Balikpapan.
Baca Juga: Warga Balikpapan Banyak Yang Bikin Soto, Pengaruhi Inflasi Oktober