bakabar.com, MEDAN - Kartu Kuning yang diberikan UNESCO untuk Toba Caldera Geopark menjadi perhatian semua pihak termasuk Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT).
Direktur Utara BPODT Jimmy Panjaitan mengungkapkan, pihaknya akan mendukung pihak terkait agar mempertahankan status Toba Caldera UNESCO Global Geopark (TCUGGp).
"Menanggapi perihal kartu kuning, bahwa ini adalah teguran untuk kita semua. Kami tentu semaksimal mungkin men-support (pembenahan)," jelas Jimmy Panjaitan dalam keterangannya pada Jumat (22/9).
Kedepan katanya, akan banyak pekerjaan rumah untuk mempertahankan status hijau dari UNESCO. BPODT sendiri pun telah menyiapkan sejumlah program untuk disinergikan dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) dan Badan Pengelola TCUGGp.
Baca Juga: Selamatkan Toba Caldera Geopark, Badan Pengelola akan Direstrukturisasi
Program yang akan disiapkan, yakni produk wisata yang berbasis ekowisata. Serta program lainnya yang sejalan dengan pengembangan geopark.
"Kita akan upayakan Danau Toba ini menjadi episentrum kegiatan di luar ruangan atau outdoor activity dengan beragam aktivitas. Produk wisata ini kami beri nama trail of the kings (jalur para raja-raja). Outputnya, paket wisata petualangan activity base di outdor," terang Jimmy.
Untuk di darat, ada beberapa aktifitas seperti bersepeda atau tracking. Aktifitas di air, diantaranya kayak, Stand Up Paddle (SUP). Sedangkan kegiatan udara ada paralayang. Kegiatan-kegiatan wisata ini, nantinya akan melibatkan delapan kabupaten di kawasan Danau Toba.
"Dimana ada 16 geosite tersebar. Lengkap dengan 33 geopoint, puluhan desa wisata dan ratusan cagar budaya. Dengan ini, bisa bermanfaat untuk masyarakat lokal," paparnya.
Baca Juga: Kartu Kuning Toba Caldera Global Geopark, Bukti Pengelola Minus Aksi
Jimmy menambahkan, "Tujuannya agar masyarakat merasakan manfaatnya. Jadi konsentrasi orang menginap tidak hanya di kota seperti Parapat, Balige dan lainnya. Karena banyak geopoint itu berada di luar daerah yang jauh dari kotanya," imbuhnya.
Dengan keunikan yang dimiliki Danau Toba, lanjut Jimmy, selain menikmati, wisatawan juga akan bisa berwisata sambil belajar.
"Seperti yang diinginkan assesor UNESCO, kami dari BPODT tetap ingin Danau Toba jadi anggota UNESCO Gobal Geopark," pungkas Jimmy Panjaitan.