Pemkab Tanah Laut

Karhutla Tanah Laut Capai 488 Hektare, Terbanyak di Tambang Ulang

Berkobar sejak Januari 2023, tercatat 227 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Tanah Laut. Sedikitnya 488,67 hektare lahan berubah tandus akibat dil

Featured-Image
Salah seorang petugas berupaya memadamkan karhutla yang terjadi di Tanah Laut.

bakabar.com, PELAIHARI - Berkobar sejak Januari 2023, tercatat 227 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Tanah Laut. Sedikitnya 488,67 hektare lahan berubah tandus akibat dilalap api.

Berdasarkan data Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Laut, kejadian terbanyak berada di Kecamatan Tambang Ulang. Dari 50 kejadian, lahan yang terbakar seluas 151,5 hektare.

Disusul Bati-Bati sebanyak 58 kejadian dengan luas lahan terbakar mencapai 133 hektare. Kemudian Pelaihari sebanyak 44 kejadian dengan luas lahan terbakar hingga 58,67 hektare.

Selanjutnya Takisung 17 kejadian dengan luas lahan terbakar 52,5 hektare, Panyipatan 21 kejadian dengan luas lahan terbakar 33,75 hektare, Kintap 14 kejadian dengan luas lahan terbakar 28,75 hektare.

Kemudian Kurau 13 kejadian dengan luas lahan terbakar 22 hektare, Bajuin 4 kejadian dengan luas lahan terbakar 6 hektare, Batu Ampar 1 kejadian di atas laha seluas 1,5 hektare, dan Bumi Makmur 5 kejadian dengan luas lahan 1 hektare.

"Dari sekian kejadian, pemadaman tersulit dilakukan di lahan bondong yang berada di Bati-Bati dan Tambang Ulang," papar Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Tanah Laut, Bakti Purwanto, Selasa (19/9).

"Selain titik api yang sulit dijangkau, biasanya di lahan bondong berpotensi terjadi dua kali kebakaran. Penyebabnya api yang berada di bawah bondong tidak terkena air, sehingga sewaktu-waktu bisa berkobar lagi," sambungnya.

Untungnya memasuki September 2023, karhutla di Tanah Laut sudah mulai berkurang, "Adapun karhutla terbanyak terjadi sepanjang Agustus 2023," tandasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner