bakabar.com, MARABAHAN - Sebuah rumah warga di Barito Kuala (Batola) Kalimantan Selatan (Kalsel) nyaris dilalap api gegara kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Senin (2/10). Petugas sempat kesulitan padamkan api.
Karthula mengitari kawasan Kompleks Belindo sejak pukul 14.00 WITA. Akibat angin yang cukup kencang dan cuaca panas, kobaran api semakin menjadi.
Tidak sampai satu jam berselang, api mulai mendekati perumahan. Meski relawan sudah bersiaga, mereka terkendala pasokan air yang minim.
Di sisi lain, unit pemadam yang menggunakan tangki air, masih dalam perjalanan menuju lokasi kejadian.
Sebagian warga terlihat mulai berkemas untuk bersiap meninggalkan rumah. Sebab, bagian belakang rumah mulai terbakar dan rerumputan yang cukup tinggi membuat api dengan cepat menjalar.
Baca Juga: Karhutla Terus Berulang, Pengamat: Kembalikan Lahan Gambut ke Fungsinya
Warga pun mengandalkan pasokan air yang minim. Termasuk menggunakan air milik warga.
Tidak berselang lama, empat unit mobil tangki pemadam mulai berdatangan. Distribusi air ke lokasi kejadian kemudian dilakukan secara estafet dari sungai terdekat.
Baca Juga: Pj Gubernur Kaltim Didesak Segera Urus Karhutla hingga Suksesi IKN
Kendati belum padam sepenuhnya, setidaknya pemukiman jauh lebih aman. Sebagian relawan pemadam kebakaran masih bersiaga di sekitar kompleks.
Pantauan bakabar.com di lapangan, relawan masih terus berusaha menghalau api agar menjauh dari pemukiman warga. Mereka bahkan menyatakan bahwa kebakaran ini paling parah sejauh ini.
"Kami harus menutup rapat pintu dan jendela, karena asap masuk ke rumah," papar salah satu warga, Guntur.
Sementara itu, Kapolsek Alalak, Iptu Syahminan Rizani memastikan hanya satu rumah yang nyaris terbakar dalam kejadian karhutla di Kompleks Belindo. Dia mengatakan bahwa petugas sempat kesulitan.
"Kendala pemadaman adalah posisi titik api yang jauh dan keterbatasan sumber air," ujar Syahminan.
Di sisi lain, Polres Batola bekerja sama dengan BPBD juga telah membuka beberapa posko karhutla. Posko ini berlokasi di Kecamatan Mandastana dan Simpang Empat Handil Bakti.
"Disiapkan tandon-tandon beserta personel yang bersiaga 24 jam untuk memadamkan karhutla," jelas Syahminan.