bakabar.com, BANJARBARU - Meski kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Banua mulai berkurang, namun 6 helikopter milik BNPB masih siaga di Kalimantan Selatan (Kalsel).
6 helikopter itu terdiri dari dua heli patroli dan empat heli water bombing. "Semuanya masih berada di Banua hingga akhir masa status siaga karhutla," papar Kabid Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kalsel, Pormadi Dharma, Sabtu (21/10/2023).
Akhir masa status siaga Kalsel sendiri berakhir pada 15 November mendatang. Meski mulai berkurang, satgas darat dan udara tetap diminta untuk terus siaga karhutla.
Sampai saat ini, BPBD mencatat masih ada beberapa titik api yang tersebar di Banua. Terutama di Kalsel bagian timur, yakni Kotabaru dan Tanah Bumbu.
Mengapa karhutla masih terjadi di beberapa kabupaten? Pormadi menuturkan, hujan yang saat ini sering turun hanya di wilayah Kalsel bagian barat.
"Seperti Batola (Barito Kuala), Banjarmasin, Banjarbaru dan Hulu Sungai," tuturnya.
Itu masih ada juga sebagian titik panas di Kabupaten Banjar, tepatnya di kawasan Gubernur Syarkawi.
"Saat ini kami lebih fokus ke pembasahan lahan guna antisipasi karhutla," timpal Ariansyah, Kasubbid Kesiapsiagaan BPBD Kalsel.
Seperti diketahui, dalam sepekan terakhir, hujan kerap mengguyur Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Tanah Laut dan Hulu Sungai.
Intensitas hujan pun bervariasi. Dari sedang hingga deras. Dari prediksi BMKG, hujan yang terjadi belakangan ini lantaran kelembapan udara yang cukup tinggi di lapisan atas atmosfer di sekitar Kalsel.
Selain itu, juga adanya gangguan gelombang atmosfer Rosby dan Kelvin di wilayah Kalimantan Selatan. Sehingga semakin menjadikan peningkatan potensi awan hujan.