bakabar.com, JAKARTA - Kebakaran hutan dan lahan di Kalsel makin parah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerjunkan satgas darurat karhutla ke sana.
"Kami juga telah menurunkan lima helikopter WB dan dua helikopter patroli," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari kapada bakabar.com, Rabu (4/10).
Ada dua daerah yang dianggap paling parah. Yakni Kabupaten Banjar dan dan Hulu Sungai Selatan.
Baca Juga: Karhutla di Banjar Tembus 636 Hektare!
"Dua daerah itu memiliki titik panas paling besar dalam satu minggu terakhir," ujarnya.
Muhari punya kesimpulan. Karhutla yang terjadi di Kalsel lantaran durasi hari tanpa hujan yang panjang. Bahkan hingga lebih dari sebulan.
"Kondisi itu menyebabkan gambut kering dan mudah tereskalasi jika terjadi kebakarana," jelasnya.
Karena itu, mencoba melakukan pembasahan lahan. Yakni melancarkan operasi teknologi modifikasi cuaca. Yang mana sudah berjalan sejak, Selasa (3/10) tadi.
Baca Juga: DPR Desak Polri Usut Penyebab Karhutla di Kalimantan!
"Pembasahan lahan ini direncanakan dari tanggal 3 hingga 8 Oktober," bebernya.
Sebalumnya, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong meminta Pemprov Kalsel untuk meningkatkan status karhutla. Dari siaga menjadi tanggap darurat.
Peningkatan status itu penting. Karena mempengaruhi upaya penanganan karhutla di Kalsel.