bakabar.com, MARABAHAN - Kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang cukup besar, terjadi di Desa Jambu, Kecamatan Kuripan, Barito Kuala (Batola), Sabtu (29/7).
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 14.30 Wita itu terjadi di areal lahan gambut. Diperkirakan 3,5 hektar lahan yang dilalap si jago merah.
Kejadian tersebut langsung direspons Polsek Kuripan bersama warga setempat dan sejumlah karyawan PT Tasnida Agro Lestari (TAL).
"Api berasal dari lahan persawahan dan jalan masuk handil. Selanjutnya api dengan cepat membesar karena angin," papar Kapolres Batola AKBP Diaz Sasongko, melalui Kasi Humas AKP Abdul Malik.
"Sekitar pukul 17.00 Wita, api sudah dapat dipadamkan berkat kerja sama solid dari semua pihak yang terlibat," imbuhnya.
Namun proses pemadaman tidak berlangsung mudah. Penyebabnya titik api dengan jalan utama berjarak sekitar 7 kilometer. Inipun harus dicapai melalui sungai kecil menggunakan kelotok.
Baca Juga: PT ABS Menangi Sidang Banding Kasus Karhutla di Batola, Denda Ratusan Miliar Dianulir
Baca Juga: Bersalah Atas Kebakaran Lahan di Batola, PT ABS Wajib Bayar Ganti Rugi Ratusan Miliar
"Akibatnya mobilitas personel di lapangan agak terhambat, karena harus mengangkat peralatan pemadam kebakaran ke titik terdekat dengan api," jelas Malik.
"Adapun proses pemadaman menggunakan 4 unit mesin pompa air milik perusahaan perkebunan sawit dan 2 kelotok warga," pungkasnya.
Selain di Kuripan, titik api juga muncul di Kecamatan Jejangkit dalam sepekan terakhir. Di antaranya di Desa Jejangkit Muara dan Bahandang.
Sebagian besar titik api sulit dijangkau, karena berada di lahan kosong dan hutan galam di perbatasan Batola dengan Banjar, tepatnya Kecamatan Sungai Tabuk dan Kecamatan Simpang Empat.
Baca Juga: Batola Masih Siaga Karhutla, Mandastana Dikelilingi Api
Baca Juga: Tekan Karhutla di Batola, Perusahaan Sawit Diminta Pegang Komitmen
