bakabar.com, MARTAPURA - JPolres Banjar mengajak seluruh elemen masyarakat, tokoh agama, dosen, buruh dan pimpinan pemerintahan untuk bersama-sama menjaga situasi yang aman, damai dan kondusif di Kalimantan Selatan.
Ajakan menjaga situasi Kalsel agar tetap aman ini diserukan menjelang aksi unjuk rasa yang bakal dilangsungkan Senin (1/9) di depan kantor DPRD Kalimantan Selatan.
Aksi unjuk rasa besok di depan Rumah Banjar nanti merupakan buntut dari demo di parlemen, Jakarta, beberapa hari lalu. Parahnya lagi, seorang ojek online bernama Affan Kurniawan meninggal dunia di lokasi aksi seusai dilindas mobil rantis milik Brimob Polda Metro Jaya.
Kapolres Banjar, AKBP Fadli mengingatkan kepada pada massa aksi yang bakal berunjuk rasa besok agar tetap sesuai aturan. Tidak anarkis dan sebagainya.
"Menyampaikan pendapat di muka umum boleh-boleh saja namun sesuai Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998, dengan tidak melakukan perbuatan anarkis, tidak merusak fasilitas umum dan bangunan perkantoran, serta tidak terprovokatif," pesan Fadli Minggu (31/8).
Fadli juga mengingatkan agar berhati-hati terhadap penyusup, provokator yang menyusup ke kelompok peserta aksi unjuk rasa, karena hal ini sudah diketahui oleh pihak Kepolisian.
"Mari bersama-sama menjaga situasi keamanan yang kondusif dengan tidak merusak kedamaian di wilayah Kalsel, khususnya di Kabupaten Banjar," ajak Fadli.
Para tokoh masyarakat, tokoh agama, alim ulama dan seluruh elemen masyarakat juga diimbau untuk mengingatkan kepada sanak keluarga agar bijak dalam menyampaikan aspirasi tanpa terprovokasi oleh oknum-oknum yang dapat membuat anarkis hingga merusak fasilitas umum dan bangunan.
Adapun para tujuh polisi yang berada dalam mobil rantis pelindas Affan Kurniawan telah diamankan. Mereka tengah diperiksa oleh penyidik Divisi Propam Mabes Polri dan diback up Brimob Polda Metro Jaya.
