Kemacetan Jakarta

Kapolda Metro Bersikukuh Bongkar Trotoar di Simpang Santa Jaksel

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto bersikukuh membongkar trotoar dan memetakan rekayasa lalu lintas di Simpang Santa, Jakarta Selatan.

Featured-Image
Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Karyoto melihat uji coba rekayasa lalu lintas. FOTO/PPID DKI

bakabar.com, JAKARTA — Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto bersikukuh membongkar trotoar dan memetakan rekayasa lalu lintas di Simpang Santa, Jakarta Selatan.

Meski menuai kritikan, ia mengeklaim bahwa trotoar yang dibongkar memang semula merupakan bagian dari ruas jalan.

"Saya sampaikan dulunya memang (trotoar) itu jalan raya. Saya tahu karena saya tinggal di situ dari 2011 jadi udah 10 tahun,” kata Karyoto di Jakarta Pusat, Senin (17/4).

Baca Juga: Kapolda Metro Karyoto Tawarkan Formula Atasi Kemacetan Jakarta

Karyoto menyebut sejak terdapat pembangunan trotoar dan penyempitan jalan  berakibat pada kepadatan arus lalu lintas yang berujung kemacetan di kawasan Simpang Santa, Jakarta Selatan.

“Ketika kemarin ada pembangunan (trotoar) itu disempitkan yang tiga lajur menjadi satu setengah akhirnya gagal naik. Gagal naik ketika lampu merah begitu hijau masuk ini hijaunya mesti ngekor ke belakang masih belum tertampung,” ujarnya.

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto: Saya Siap Jaga Jakarta

Kendati demikian, ia menyebut adanya kritikan dari masyarakat terkait penutupan putaran balik atau U-Turn Simpang Santa tidak realistis.

"Kami rekayasa dengan tujuan bisa memperlancar. Kalau itu dilancarkan kita bikin putaran arah besar, kalau itu lancar itu akan lebih lancar. Dari Wijaya juga lancar, dari Senopati juga lancar, dari Tendean ke arah Mabes Polri juga lancar," imbuhnya.

Namun, Karyoto tersebut belum bisa memastikan apakah kebijakan penutupan U-Turn Simpang Santa akan dipermanenkan atau temporer.

Hingga kini pihaknya bersama stakeholder terkait masih akan melihat hasil dari kebijakan yang sempat menuai polemik tersebut.

“Itu kalau memang sukses kita nanti terus kita akan berlakukan yang 07.00-10.00 WIB kita tutup puterin sampai jam-jam tidak rawan kita buka,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner