bakabar.com, BANJARMASIN - Kapal yang dinaki Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary saat pulang dari Tanah Suci terombang-ambing dipermainkan ombak. Ternyata, muridnya dari bangsa jin "ngambek" karena tak diajak.
Diceritakan KH Syaifuddin Zuhri, selama mengajar di Masjidil Haram, Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary tak memperhatikan siapa saja yang menjadi muridnya. Ternyata ada seorang murid dari bangsa jin yang mengikuti kajiannya.
Hal itu baru diketahui Syekh Muhammad Arsyad atau yang dikenal dengan Datu Kelampayan ketika beliau dan rombongan pulang dari tanah suci. Kapal yang beliau naiki bergerak ganjil, terombang-ambing dipermainkan ombak.
Datuk Kelampayan pun menghubungi guru beliau -Syekh Samman Al Madani- secara batiniah. Oleh Syekh Samman diberitahu bahwa ada muridnya dari bangsa jin yang mau ikut pulang ke Tanah Banjar.
"Nama jin itu Badaqut. Di Banjar dikenal dengan sebutan Datu Bedog," ujar KH Syaifuddin Zuhri.
Baca Juga:Jelang Tiga Bulan Haul, Makam Abah Guru Sekumpul Ramai Peziarah
Menurut Abah Guru Banjar Indah -KH Syaifuddin Zuhri-, Datu Bedog mengiringi Datuk Kelampayan ke Banjar bersama dengan dua anaknya: Abdul Qohar dan Abdul Qohir.
"Datu Bedog berjanji untuk mengkhadamkan diri membantu pengamanan di majelis Datu Kelampayan dan anak cucu beliau hingga hari kiamat."
Setelah diizinkan Datu Kelampayan untuk ikut ke Tanah Banjar, laut menjadi tenang. Kapal berlayar dengan nyaman, tanpa hambatan. Bahkan, diceritakan kapal melaju lebih cepat dari biasanya. Sehingga waktu yang ditempuh pun lebih singkat.
"Mungkin Datu Bedog dan anak beliau ini yang mendorong kapal waktu itu," ujar Abah Guru Banjar Indah sembari tersenyum.
Setelah wafat Datu Kelampayan, Datu Bedog tetap menetap di Banjar, membantu pengamanan di majelis-majelis anak cucu Datu Kelampayan. Sementara anak anak-anak beliau, pulang ke tanah suci. Meski pada waktu tertentu datang untuk turut membantu.
Selama mengajar di Masjidil Haram, Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary tak memperhatikan siapa saja yang menjadi muridnya. Ternyata ada seorang murid dari bangsa jin yang mengikuti kajiannya.
Baca Juga:Tangannya Dicium Habib Mundzir, Preman Langsung Bertobat
Editor: Muhammad Bulkini