News

KALLA Group Dukung Percepatan Transisi Menuju Green Energi

Perusahaan KALLA Group berkomitmen untuk mendukung percepatan transisi dari energi fosil menuju green energi.

Featured-Image
Presiden Director KALLA Grup, Solihin Jusuf Kalla. (Foto: apahabar.com/Leni)

bakabar.com, JAKARTA - Perusahaan KALLA Group berkomitmen untuk mendukung percepatan transisi dari energi fosil menuju green energy.

“Kami mendukung percepatan transisi energi dari energi fosil menuju green energy,” ujar Presiden Director KALLA, Solihin Jusuf Kalla Sabtu (29/10).

Menurutnya agar  terwujud kemandirian energi, ketahanan energi dan pengembangan berkelanjutan.

"Ketahanan iklim dan kondisi rendah karbon, untuk bumi yang lebih baik," kata Solihin.

Baca Juga: Menuju Pilpres 2024, JK Ungkap 4 Kriteria Capres Ideal

Selain itu, perusahaan keluarga mantan wakil Presiden RI Jusuf Kalla tersebut juga siap memenuhi kebutuhan Net zero Emission pada 2060.

Hal itu sebagai upaya mendukung program pemerintah yang fokus terhadap pengembangan energi baru terbarukan.

Diketahui, transisi energi menjadi salah satu topik utama dalam Presidensi G20 Indonesia yang akan digelar November 2022 di Bali.

Menurut Solihin, pemerintah tidak bisa mewujudkan green energy tanpa kerjasama banyak pihak termasuk perusahaan swasta yang bergerak di sektor energi.

Baca Juga: DPW PPP Papua Barat Resmi Dukung Ganjar sebagai Capres di 2024

Menurut Solihin, melalui PT Poso Energy, KALLA grup membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Poso di Sulawesi Tengah, dan telah menghasilkan listrik sejak tahun 2012.

"PLTA Poso menjadi pembangkit energi baru terbarukan terbesar di Indonesia Timur dengan total kapasitas 515 MW,” papar Solihin.

Menurutnya, PLTA Poso yakni PT Malea Energy telah menyumbangkan sekitar 10,69 persen dari total bauran energi baru dan terbarukan ke sistem kelistrikan Sulawesi Selatan.

Memasuki usia perusahaan yang ke-70 KALLA Grup mencoba untuk lebih fokus ke bisnis teknologi.

Baca Juga: PKS Tegaskan Tetap sebagai Oposisi Pemerintahan Jokowi

Menurut Solihin, bisnis teknologi bisa bertahan hingga 100 tahun ke depan.

“Pada saat itulah kami memilih untuk mengembangkan PLTA dan memulai bisnis di bidang energi,” ungkapnya.

Kini, KALLA telah menjangkau berbagai sektor bisnis seperti perdagangan, transportasi, dan infrastuktur.

Selain itu, KALLA juga menjangkau bisnis properti, manufaktur, energi dan bidang pendidikan.

“Sektor-sektor tersebut telah menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini,” ungkap Solihin.

Editor


Komentar
Banner
Banner