bakabar.com, BANJARMASIN – Terinspirasi dari nama sang nenek, Mufradatul Riadhah atau lebih dikenal Ria (25) menggagas Director Gender Equity and Women Empowermnet IYOPS Global dan Founder And Director Sitisarah Women Center.
“Terinspirasi dari nama nenek saya Siti Sarah. Beliau pernah berpesan kepada saya, sejauh mana Ria pergi, jadi apapun Ria nanti jangan pernah lupakan daerah mana berasal,” ungkapnya.
Ria menjadi satu-satunya delegasi dari Hulu Sungai Utara (HSU) yang mendapatkan kesempatan belajar di Harvard University. Di salah satu kampus terbaik di dunia itu, Ria berkesempatan menyuarakan kesetaraan gender.
“Kita bisa banyak belajar dari orang-orang Harvard, bagaimana bisa maju secara pendidikan, teknologi dan lain lain,” kata Ria, Rabu (31/3) dilansir Antara.
Belajar di salah satu kampus terbaik di dunia, Ria tak menampik alasan dirinya mengikuti research project di Harvard adalah untuk menyuarakan tentang kesetaraan gender khususnya di Kalimantan Selatan.
Dengan langkah itu, Ria ingin berkontribusi membawa nama Hulu Sungai Utara yang dianggap masih tertinggal sekaligus menyuarakan hak tentang kesetaraan gender di mata Internasional.
“Ulun (saya) sudah berkontribusi terhadap negara lain seperti, Kamboja, Myanmar dan daerah-daerah di Indonesia lainnya, tapi belum berkontribusi untuk Hulu Sungai Utara saat itu,” katanya.
Ria berharap apa yang telah dilakukannya saat ini bisa menjadi motivasi para pemuda atau pemudi di Kalsel tentang hak kesetaraan gender. Menurutnya, potensi sumber daya manusia di HSU sangat besar. Tinggal bagaimana cara mengolah pola pikir yang bagus.
“Kekurangan kita hanya satu good mindset atau pola pikir yang baik,” kata Ria.
Dengan berani mencoba hal baru dan keluar dari zona nyaman, dia yakin para pemuda di HSU mampu bersaing tidak hanya di level daerah saja bahkan di tingkat nasional hingga internasional.