bakabar.com, SOLO - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Aryo Widyandoko buka suara mengenai pernyataan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming yang menyebut event wisata di Solo monoton karena kebanyakan pidato.
"Memang yang jelas yang melihat jadi bosen itu iya. Memang harus diubah, banyak pidato kita perbaiki. Mas Wali mungkin menilai masih bertele-tele juga," ujarnya dihubungi bakabar.com Jumat, (23/6).
Meski demikian, Aryo beralasan bahwa hal tersebut sudah menjadi budaya. Di sisi lain para kreator akan lebih senang jika eventnya didatangi pejabat.
"Kadang budaya kita seperti itu. Kalau ga ada undangan. Nanti nanya kok gak pernah ada event. Ternyata gak diundang. Tapi ini sudah mulai kita kurangi atau kita tiadakan sambutan-sambutan," sambungnya.
Baca Juga: Gibran Sentil Pidato 'Berbusa' Pejabat di Event Pariwisata Solo
Selain soal event yang kebanyakan pidato, Aryo juga menanggapi soal event pariwisata di Solo yang masih monoton. Karena itu, kata Gibran, event wisata di Solo perlu menjalin kerja sama dengan orang-orang kreatif.
Aryo mengatakan bahwa selama ini kendala terdapat pada jaringan dan juga kreator event yang terbatas. Selain itu, sifat dari event itu juga turut memengaruhi.
"Kadang ada event, memang arahnya untuk pelestarian budaya. Seperti event karawitan dan festival bocah dolanan anak. Memang untuk cari kreatifitas yang lain perlu usaha yang lebih," paparnya.
Baca Juga: Jawara Pilkada Jateng di Survei PPI, Gibran: Fokus di Solo Dulu!
Aryo menegaskan kini rundown event sudah mulai tanpa pidato dari pejabat. Kemudian untuk maksud dan tujuan acara lebih lanjut disampaikan oleh pengisi acara.
"Sebagian arahan sudah dilaksanakan. Namun kami perlu lebih cepat untuk mengimbangi visi Mas Wali," tandasnya.