bakabar.com, PALANGKA RAYA - Kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Palangka Raya ibu kota Kalimantan Tengah (Kalteng) dikabarkan semakin parah beberapa hari terakhir.
Dampaknya sejumlah aktivitas penerbangan maskapai di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya terhambat akibat pekatnya kabut asap.
Informasi diterima bakabar.com, sebanyak 3 maskapai dijadwalkan melakukan penerbangan dan pendaratan di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya sejak tiga hari lalu, terpaksa mengalami penundaan dan keterlambatan lantaran visibilitas di areal bandara barada di bawah standar batas aman akibat terhalang kabut asap.
Kepala Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Ardha Wulanigara, mengatakan penundaan keberangkatan dan kedatangan ini terjadi pada pukul 06.00 WIB pagi hari hingga Pukul 10.00 WIB menjelang siang hari ini, Sabtu (30/9/2023). Di mana dalam waktu tersebut kondisi kabut asap di areal bandara sangat tebal.
"Dapat kami sampaikan bahwa terkait kabut asap yang terjadi di wilayah Kota Palangka Raya, beberapa penerbangan baik itu keberangkatan maupun kedatangan mengalami penundaan atau keterlambatan disebabkan visibilitas di bawah standar, adapun maskapai yang mengalami keterlambatan ini, yaitu Lion Air, Garuda dan Batik Air," ujar Ardha, Sabtu.
Menurut Ardha, guna menyikapi kondisi kabut asap yang terjadi di wilayah Kota Palangka Raya saat ini, pihaknya telah meningkatkan kolaborasi dengan stakeholder terkait, seperti BMKG dan Airnav untuk melakukan updating weatherreport untuk menginformasikan kepada maskapai yang berkaitan dengan jarak pandang atau visibilitas.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan upaya penanganan keterlambatan penerbangan atau delay manajemen sebagai langkah antisipasi jika kabut asap ini masih terus terjadi, agar para penumpang pesawat dapat menunggu waktu keberangkatan di ruangan yang telah disediakan oleh pihak bandara.
Ardha Wulanigara juga menambahkan, dengan kondisi kabut asap yang mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, sejauh ini tidak ada komplain dari penumpang karena para penumpang cukup memahami kondisi yang terjadi saat ini.