Liga Italia

Juventus Disanksi Penutupan Sebagian Stadion Imbas Aksi Rasisme Suporter

Juventus mendapat sanksi penutupan sebagian stadion akibat aksi rasisme suporter terhadap striker Inter Romelu Lukaku.

Featured-Image
Para pemain Inter dan Juventus terlibat perselisihan setelah Romelu Lukaku menyamakan kedudukan 1-1 di akhir pertandingan Coppa Italia, Rabu (5/4) dini hari WIB. (Foto: dok. dailymail)

bakabar.com, JAKARTA - Juventus mendapat sanksi penutupan sebagian stadion akibat aksi rasisme suporter terhadap striker Inter Romelu Lukaku.

Lukaku menjadi sasaran rasis sebelum, saat, dan setelah mengeksekusi penalti penyama kedudukan 1-1 di akhir pertandingan Coppa Italia melawan Juve, Rabu (5/4) dini hari WIB.

Liga Italia memutuskan hukuman penutupan tribun bagian selatan Allianz Stadium akan diterapkan dalam satu pertandingan saat Juventus melawan Napoli pada 23 April mendatang, lokasi asal nyanyian rasis terhadap Lukaku.

Setelah menyamakan kedudukan, pemain berusia 29 tahun itu mendapat kartu kuning kedua karena melakukan selebrasi dengan gestur provokasi kepada fans tuan rumah.

Baca Juga: Lionel Messi Mulai Pertimbangkan Pindah ke Arab Saudi

Lukaku terkena larangan tampil satu pertandingan, dementara gelandang Juventus Juan Cuadrado dan kiper Inter Samir Handanovic juga telah mendapat hukuman larangan tampil akibat berselisih.

Cuadrado, pencetak gol Juve pada laga itu terkena skorsing tiga pertandingan karena mencekik leher Handanovic dan meninjunya, sementara kapten Inter dilarang tampil satu laga.

Sebelumnya, pada Kamis (6/4) kemarin waktu setempat, agen perwakilan Lukaku ROC Nation mengatakan bahwa kebencian terhadap pemain berkulit gelap kerap terlihat dalam olahraga, khususnya sepak bola.

“Dalam sepak bola professional, pemain kulit hitam menjadi sasaran kebencian selama pertandingan sepak bola professional,” ujar ROC Nation.

Baca Juga: Marah Karena jadi Iklan PSG, Mbappe: Ini Bukan Kylian Saint-Germain!

“Kebencian telah ditampilkan dengan sendirinya dalam bentuk nyanyian monyet, cercaan rasial  dan kulit pisang yang dilontarkan kepada para pemain terbaik di dunia, seperti yang disaksikan dunia, seperti yang ditonton anak-anak, seperti yang ditonton oleh keluarga pemain.”

“Kami menyerukan komunitas olahraga di seluruh dunia – pemain, pemilik tim, artis, merek, dan semua penggemar – untuk mengecam perilaku rasis dan meminta pertanggungjawaban fanatik pada standar manusia. Yang menjunjung tinggi kesopanan, rasa hormat, dan kasih sayang untuk orang lain,” tambah ROC Nation.

Sementara itu, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) akan mengkampanyekan aksi anti-diskriminaso bertajuk #UnitiDagliStessiColori (#Unitedbythesamecolours) di semua level pertandingan pada akhir pekan ini.

Editor


Komentar
Banner
Banner