Petinju Meninggal

Juara Dunia Soroti Atlet Tinju Banjarmasin Tewas Dikeroyok

Juara dunia asal Maluku, Ongen Saknosiwi turut prihatin dengan kematian mantan atlet tinju Banjarmasin, Heri Pramono (37).

Featured-Image
Mantan juara dunia tinju versi IBA, Ongen Saknosiwi saat menjalani latihan. Foto: mahkotapromosi

bakabar.com, JAKARTA - Meninggalnya mantan atlet tinju Banjarmasin Heri Pramono (37), akibat dikeroyok saat mengamen mendapat banyak sorotan.

Kali ini peraih sabuk juara dunia versi IBA, Ongen Saknosiwi turut prihatin atas insiden yang terjadi itu. 

Petinju asal Maluku ini bahkan menyayangkan dengan pekerjaan terakhir petinju yang meninggal tersebut.

Menurutnya, pemerintah daerah seharusnya dapat memperhatikan kesejahteraan para atletnya usai pensiun.

Baca Juga: Fakta Baru Atlet Tinju Banjarmasin Dikeroyok hingga Tewas

"Saya berharap pemerintah daerah dapat memperhatikan kesejahteraan para atlet yang telah mengharumkan nama daerah maupun provinsi," ungkap Ongen Saknosiwi saat dihubungi bakabar.com (20/12).

Selain itu, Ongen yang juga sebagai prajurit AU mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk berkontribusi mengangkat para atlet sebagai bagian dari PNS. Hal ini diharapkan agar stabilitas ekonomi sang petinju bisa terus terjaga.

Mengingat saat ini bukan hanya cabor tinju yang mengalami sepinya kompetisi di Indonesia, bahkan cabor lainnya juga mengalami banyak kesulitan untuk para atletnya berkompetisi.

"Mungkin bisa dikerjakan di pemerintahan, minimal honorer lah agar atlet dan mantan atlet juga mempunyai penghasilan untuk menyambung hidup mereka," kata Ongen Saknosiwi.

Baca Juga: Nahas! Atlet Tinju Banjarmasin Tewas Dikeroyok Orang Tak Dikenal

Selain itu petinju berusia 29 tahun ini juga menghimbau kepada para petinju lainnya agar memanfaatkan penghasilan dengan benar selama masih aktif sebagai atlet.

"Untuk para atlet gunakanlah kesempatan yang baik selama menjadi atlet dalam arti kita harus pintar menabung," pungkas Ongen Saknosiwi.

Heri Pramono sendiri dinyatakan meninggal setelah mengalami pengeroyokan, dimana sebelumnya atlet tinju sekaligus guru tersebut mengalami krisis ekonomi yang memaksanya untuk mengamen.

Menurut keterangan keluarga Almarhum, Heri Pramono adalah korban karena dikeroyok oleh empat orang.

Baca Juga: Promotor Tinju Asal Kaltim Siap Gelar Kejuaraan Sabuk Emas Presiden III

"Namun saya kurang tahu apa masalah yang terjadi. Tapi yang saya dengar, korban dipukuli oleh 4 orang," jelas Sikin selaku paman korban, saat dimintai keterangan oleh bakabar.com.

Dengan melihat kondisi terakhir dari Heru Purnomo, itu menunjukan kesejahteraan petinju menjadi masalah yang menghantui dunia olahraga.

Editor


Komentar
Banner
Banner