Investasi Investasi

Jokowi Ingatkan KKPR dan PBG Untuk Perbaikan Iklim Investasi

Presiden Joko Widodo menyinggung soal urgensi investasi saat menghadiri Rakornas Kepala Daerah yang digelar di Sentul, Jawa Barat.

Featured-Image
Jokowi pada acara Forkopimda di SICC. Foto: apahabar/Dian Finka

bakabar.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyinggung soal urgensi investasi saat menghadiri Rakornas Kepala Daerah yang digelar di Sentul, Jawa Barat. Ia mengingatkan bahwa investasi menjadi rebutan berbagai negara dan setiap investasi harus menjadi prioritas, karena investasi merupakan kunci perkembangan bangsa.

“Jangan lagi yang namanya izin masih berbulan-bulan,” kata Jokowi di Sentul, Jawa Barat, Selasa (17/1).

Presiden Jokowi mengingatkan adanya dua masalah besar yang dihadapi oleh daerah saat ingin menggalakkan investasi. Yang pertama terkait pelaksanaan tata ruang. Hal yang dimaksud adalah Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR).

"Tata ruang menjadi problem besar investasi kita, kalau sekarang namanya kesesuaian KKPR. Lupa kepanjangannya, Karena kita ini sering panjang-panjang,” kata Presiden Jokowi yang kesal karena seringnya berganti istilah terkait investasi.

Kedua, presiden menyinggung soal persetujuan bangunan dan gedung atau PBG. “Kalau dulu namanya IMB, sekarang namanya PBG, persetujuan bangunan gedung. Namanya sudah gonta-ganti dan ini yang ruwet kita. Nama itu dua kata itu cukup lah. Izin gedung. Udah,” kata Jokowi dengan mimik kesal.

"Yang paling penting bukan namanya, penyelesaiannya yang cepat gitu,” imbuh Jokowi.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta agar gubernur, bupati, walikota, dan DPRD segera menyelesaikan hal-hal terkait KKPR dan PBG dengan cepat, tepat dan efisien.

Presiden juga mengingatkan bahwa kondisi daerah di Indonesia berbeda-beda. Untuk itu, investasi seharusnya tidak terpusat hanya di Pulau Jawa.

"Kita tahu investasi yang ada di negara kita saat ini sudah 53%. Itu berada di luar Jawa. Ini bagus sekali pemerataan terjadi karena telah dibangun infrastruktur yang banyak di luar Jawa," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner