News

Jokowi Bentuk Timsus Atasi Hacker, Menkominfo: Data Bocornya Cuma Data Umum

apahabar.com, JAKARTA – Usai ulah hacker atau peretas bernama Bjorka yang berulang kali membocorkan data pemerintah,…

Featured-Image

bakabar.com, JAKARTA - Usai ulah hacker atau peretas bernama Bjorka yang berulang kali membocorkan data pemerintah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk tim khusus (Timsus) untuk menangani masalah ini.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyampaikan pesan Presiden itu usai dipanggil oleh Jokowi ke Istana Negara hari ini.

Menurut Johnny, Timsus yang dibentuk itu terdiri dari empat lembaga. Di antaranya Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN), Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN).

"Jadi akan ada emergency response team dari BSSN, Kominfo, Polri, dan BIN untuk melakukan assesment berikutnya," ujar Johnny di Istana Negara, Jakarta, Selasa (13/9). Kemarin.

Menkominfo itu menjelaskan, Timsus yang terdiri dari empat lembaga tersebut didirikan sebagai bentuk emergency response pemerintah terhadap kasus ini. Sehingga diharapkan kepercayaan masyarakat dapat terjaga.

Terkait dengan data yang sudah dibocorkan oleh Bjorka, Johnny menyebut agar masyarakat tidak perlu khawatir. Menurut Johnny, data yang disebar tersebut masuk dalam golongan informasi umum.

"Di rapat dibicarakan bahwa memang ada data-data yang beredar, yang dibocorkan oleh Bjorka, tetapi setelah ditelaah sementara data-data itu adalah data-data yang umum, bukan data spesifik dan data yang ter-update," ungkapnya.

Diketahui, Menkominfo Johnny G Plate mengaku telah melakukan rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD, dan kepala BSSN HInsa Siburian.

Ia berharap pada saat menghadapi serangan peretasan dapat dibangun kekuatan nasional dan saling bergotong royong menghadapi semua bahaya, termasuk dalam ruang lingkup digital.

"Bahaya dalam ruang digital tersebut bentuknya tindakan kriminal digital. Ini kita harus jaga bersama-sama, bangun kerja sama. Berbeda pendapat dalam demokrasi itu normal. Namun, demi untuk kepentingan negara secara keseluruhan, mari kita jaga kekompakan," pungkasnya.

Sebelumnya, peretas bernama Bjorka melalui akun Twitternya mengaku memiliki dokumen surat menyurat milik Presiden Jokowi dengan lembaga BIN.

Bjorka juga menyebarkan data pribadi milik sejumlah pejabat publik, sebut saja Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menkominfo Johnny G Plate.

Akun Twitter @bjorkanism tersebut kini terlihat telah ditangguhkan oleh pihak Twitter pada Minggu sore.

"Akun ditangguhkan: Twitter menangguhkan akun yang melanggar Peraturan Twitter," tertulis informasi dari pihak Twitter, ketika reporter bakabar.com mencoba mencari akun @bjorkanism di Twitter. (Regent)



Komentar
Banner
Banner