bakabar.com, JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai Jokowi sulit menjadi Ketua Umum PDIP lantaran terbentur karier anak Megawati Soekarnoputri.
Meskipun Jokowi telah mendapat sinyal dukungan dari anak Soekarno, Guntur Soekarnoputra.
"Guntur menilai Joko Widodo paska purna bhakti presiden layak menempati posisi ketua umum PDIP. Kapasitas Jokowi memang layak menempati posisi tersebut. Pengalamannya juga sudah lebih dari cukup untuk menjadi ketum," kata Jamiluddin, Senin (2/10).
Baca Juga: Jokowi Diisukan Gantikan Megawati, PDIP: Tergantung Kongres!
Jokowi, kata dia, dinilai memahami ajaran Soekarno. Namun Megawati takkan rela menyerahkan kursi Ketua Umum PDIP kepada Jokowi, melainkan dipersiapkan untuk kedua anaknya antara Puan Maharani atau Prananda Paloh.
"Masalahnya, apakah Megawati mau menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan PDIP kepada Jokowi. Hal itu kemungkinan sangat kecil mengingat Megawati tampaknya sudah mempersiapkan anaknya untuk menggantikannya," sambung dia.
Baca Juga: Jokowi Kernyitkan Dahi Dicecar Isu Reshuffle Mentan dan Menpora
"Ada dua anaknya yang potensial untuk menggantikannya. Keduanya Puan Maharani dan Prananda Prabowo," sambung dia.
Terlebih Puan telah dipersiapkan untuk mewakili Megawati untuk mengurusi eksternal partai. Maka tak heran jika Puan tampak melancong dan melakukan safari politik.
"Puan selama ini lebih banyak disiapkan mewakili Megawati dalam urusan eksternal. Karena itu, Puan banyak bertemu dengan pimpinan partai. Prananda tampaknya ditugasi untuk membenahi internal partai. Karena itu, Prananda lebih banyak melakukan konsolidasi ke dalam partai," jelasnya.
Baca Juga: PDIP Anggap Bisikan Jokowi ke Ganjar sebagai Dukungan Nyapres
Kendati demikian, bursa Ketua Umum PDIP akan menarik jika dipertarungkan. Terlebih dua anak Megawati dan Jokowi akan beradu pengaruh bertarung di gelaran Kongres PDIP pada 2025 mendatang.
"Jadi, Puan dan Prananda sama-sama berpeluang untuk menjadi ketum PDIP. Namun karena masalah internal lebih banyak dipercayakan kepada Prananda, ada kemungkinan ia yang lebih disiapkan untuk menggantikan Megawati," pungkasnya.