Pemilu 2024

Jokowi Akui Kenikmatan Hidup Presiden di Istana Negara

Presiden Jokowi menyinggung kenikmatan hidup seorang Presiden di Istana Negara yang dihiasi gemerlap fasilitas yang berpeluang meninabobokan tanggungjawab.

Featured-Image
Jokowi hadiri acara relawan di Bogor, Sabtu (15/7) (Foto: apahabar.com/Muhammad Hendra).

bakabar.com, BOGOR - Presiden Jokowi menyinggung kenikmatan hidup seorang Presiden di Istana Negara yang dihiasi gemerlap fasilitas yang berpeluang meninabobokan tanggungjawab.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri Rakernas Relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/7) kemarin. 

"Jangan enak-enakan duduk di istana, enak banget itu. AC-nya dingin, kursinya empuk, makanan banyak, enak, bukan itu. Karena masalah yang kita hadapi ini sangat-sangat banyak sekali," kata Jokowi.

Baca Juga: Era Pemerintahan Jokowi Dikritik AHY, Ganjar Malah Cuek

Menurutnya presiden selanjutnya mesti bekerja keras demi menyelesaikan kerumitan manajemen negara yang diterpa sejumlah tantangan dan masalah.

"Pemimpin ke depan harus mau untuk bekerja untuk menyelesaikan kerumitan- kerumitan yang ada dengan manajemen negara yang baik," tuturnya.

Mulanya, Jokowi bercerita bahwa inflasi di Indonesia cukup terkendali. Dia juga merasa bersyukur dengan hal itu. Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang besar, dengan jumlah penduduk 280 juta jiwa serta total 17 ribu pulau.

Baca Juga: Relawan Jokowi Siap Dukung Gibran hingga Kaesang

"Semuanya butuh infrastruktur, butuh jalan, pelabuhan, minta airport. Semuanya harus ada sekolah, rumah sakit atau Puskesmas," jelasnya.

Di hadapan relawan, Jokowi juga bercerita bahwa sejumlah pemimpin negara lain bingung dengan apa yang dilakukannya yang dinilai bisa mengatur negara besar seperti Indonesia.

"Presiden lain kalau tanya ke kita itu bingung juga gimana itu, kerja Jokowi gimana ini. Kan itu kebutuhan dasar kita, sekolah, rumah sakit atau puskesmas. Yang lain satu daratan enak banget, lah kita ini 17 ribu pulau," sebutnya.

"Mereka nggak bisa bayangin betapa rumitnya manajemen negara kita ini, memang rumit," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner