Pemilu 2024

Jika Jadi Presiden, Anies Ogah Lanjutkan Megaproyek IKN

Anies Baswedan enggan melanjutkan megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan. Ia lebih sreg dengan sikap PKS yang tetap ingin mempertahankan Jakarta.

Featured-Image
Anies Baswedan saat dijumpai di Edutorium UMS. Foto: apahabar.com/Fernando

bakabar.com, DEPOK - Anies Baswedan enggan melanjutkan megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan. Ia lebih sreg dengan sikap PKS yang tetap ingin mempertahankan Jakarta.

Kata Anies, yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah pemerataan. Sehingga pembangunan dilakukan bukan hanya di suatu tempat saja, tapi di berbagai lokasi.

“Karena kita menginginkan agar kesetaraan kesempatan itu muncul. Jangan sampai kita membangun di satu lokasi yang justru menimbulkan ketimpangan yang baru,” katanya di sela-sela Kick off Kampanye Nasional PKS di Depok, Minggu (26/11).

Baca Juga: DPR Sentil Kinerja OIKN: Tak Pernah Koordinasi dengan Pemerintah!

Hal inilah yang menjadi visinya bersama Muhaimin Iskandar. Pasangan capres-cawapres itu sudah menyiapkan susunan program.

Termasuk untuk dapat mendorong desa-desa maju, kota kecil menjadi maju dan kota menengah jadi besar di seluruh Indonesia.

“Alokasi anggaran yang biasa disiapkan hanya untuk satu tempat, kita berpandangan memang perlu dikerjakan untuk banyak tempat. Itu dulu jawabannya,” ujarnya.

Terlepas dari itu. Anies tak menjelaskan detil kenapa PKS menolak  pemindahan ibu kota negara ke kawasan Kalimantan.

Namun, jawaban penolakan itu sebenarnya sudah disampaikan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu. Kata dia ada tiga alasan. Yakni dari sudut pandang historis, pembangunan dan keberlanjutan. 

Kata Syaikhu, DKI Jakarta adalah tempat Soekarno-Hatta mengumandangkan proklamasi kemerdekaan. Di sini juga peristiwa bersejarah bangsa lainnya dilahirkan.

“Tentu aspek historis ini harus menjadi pertimbangan penting bagaimana ibu kota negara ditempatkan,” ucapnya.

Dari sudut pandang pembangunan. Bagi PKS, menghadirkan pemerataan bukan dengan memindahkan ibu kota. Tapi membangun pusat ekonomi di kota kecil. 

Baca Juga: Walhi Ingatkan Pembangunan IKN Tak Mengulangi Kesalahan DKI Jakarta

“Membuat kota-kota menengah menjadi kota besar, dan kota-kota kecil menjadi kota-kota menengah. Membangun desa yang maju sebagai penopang kemajuan pembangunan kota,” ujarnya.

Dari sudut pandang keberlanjutan. Kata Syaikhu, PKS memandang perlunya pelestarian lingkungan hidup dan merawat ekologi demi generasi penerus bangsa. Dalam hal ini Pulau Kalimantan sebagai paru-paru dunia sebagai pusat pertumbuhan ekonomi hijau. 

“Green economy, green jobs, adalah masa depan Indonesia, dan Kalimantan akan menjadi motor utama dan pusat pertumbuhan ekonomi hijau Indonesia,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner