bakabar.com, Bekasi - Atlet tunggal putra bulu tangkis Indonesia, Syabda Perkasa Belawa, meninggal dunia karena terlibat insiden kecelakaan di Pemalang, Jawa Tengah pada Senin (20/03).
Di tempat Syabda tinggal, penasehat RT 09/04, Ibrahim (42) menceritakan bahwa saat itu sedang ada acara di lingkungan RT 09, akan tetapi sekitar pukul 21.00 WIB ayah Syabda berpamitan kepadanya karena mendengar kabar bahwa mertuanya meninggal dunia.
"Jadi semalam jam 9 ada kabar dari kampung kalo nenek Syabda, itu meninggal dunia. Nah akhirnya ayahnya sabda, kebetulan ada acara RW langsung keluar. Saya tanya mau kemana, katanya mertua meninggal," kata Ibrahim kepada awak media, Senin (20/03).
Mendengar kabar duka itu, keluarga Syabda yang terdiri dari, Ayah, Ibu,Adik, dan Kakanya langsung brangkat menuju kampung dengan menggu akan kendaraan roda empat.
Baca Juga: Indonesia Kehilangan Pebulu Tangkis Muda Sarat Prestasi, Syabda Perkasa Belawa
"Lima orang, ada pak Muanis, Syabda, Bu Ani, Diana, sama adeknya yang paling bontot," kata Ibrahim.
Akan tetapi belum sampai ke kampung halamannya, sekeluarga itu terlibat insiden kecelakaan yang menewaskan Syabda dan ibundanya Anik Sulistyowati (49 tahun),
Sedangkan ayahnya Muanis dalam kondisi kritis, kakaknya, Diana Sakti Anistyawati, dan adiknya, Tahta Bathari Cahyaloka, mengalami luka-luka.
"Tadi pagi jam 7. Melalui itu IG PBSI. Awalnya dari situ. Ada kabar duka cita. Tadinya juga simpang siur, karena belum dapat kabar dari keluarga kan. Nah kebetulan kami coba komunikasi dengan mbak diana. Dan betul Syabda dan Ibu sudah tiada," ujar Ibrahim.
Baca Juga: STY Ngarep Timnas Dapat Lawan Mudah di Drawing Piala Dunia U-20
Ibrahim mengatakan bahwa jenazah Syabda dan ibundanya akan dimakamkan di Sragen, Jawa Tengah karena lokasi lebih dekat dengan lokasi kecelakaan.
"Ya dua-duanya di sana. Tadinya mau dibawa ke bekasi. Ternyata kesepakatan keluarga mau dimakamin di sana, mungkin lebih dekat," ujarnya.
Pihaknya malam ini akan mengadakan doa bersama untuk kepergian Syabda dan ibundanya.
"Nanti malem kita mau ada rencana karena memang kita enggak bisa ke Sragen. Kita sepakat utk sama tetangga sini bikin acara doa-doa di sini," pungkas Ibrahim.