Ramadan 2023

Jelang Ramadan, Masyarakat Magelang 'Padusan' di Kolam Pisangan

Masyarakat Kabupaten Magelang beramai-ramai melakukan padusan di Kolam Pisangan untuk menyambut bulan suci Ramadan.

Featured-Image
Tradisi Padusan Menjelang Ramadan di Magelang, Rabu 22 Maret 2023

Apahabar.com -  Masyarakat Kabupaten Magelang beramai-ramai melakukan Padusandi Kolam Pisangan untuk menyambut bulan suci Ramadan. Padusan adalah ritual pembersihan fisik dan rohani yang dilakukan masyarakat di Jawa Tengah khususnya Magelang.

Tradisi padusan menjadi kearifan lokal yang sudah ada sejak Kerajaan Mataram Hindu yang dikenal sebagai Amerthabhujangga. Amerthabhujangga berasal dari bahasa sansekerta yang berarti mandi air suci. Kegiatan itu untuk membersihkan diri dari hal-hal duniawi, dosa, dan kemaksiatan.

Seiring waktu, tradisi padusan juga dilakukan para Wali Songo dan turut disebarkan oleh Sultan Hamengkubuwono I. Pada masa itu, padusan dilakukan di sumber mata air dan kolam-kolam masjid oleh pria maupun wanita secara terpisah.

Padusan kemudian dilakukan turun temurun oleh masyarakat meskipun mengalami pergeseran nilai seiring perkembangan zaman. Hal itu diamini sejarawan Universitas Sebelas Maret Surakarta Rendra Agusta. Menurutnya, di masa lalu, tradisi padusan dilakukan dengan mendatangi sumber mata air murni yang dipercaya masyarakat bisa mendatangkan berkat.

Baca Juga: Tentukan Awal Ramadan, Tim Falakiyah JIC Pantau Hilal di Pulau Tidung

"Di mata air masyarakat beramai-ramai melakukan mandi besar, membersihkan badan dari ujung rambut sampai ujung kaki," jelas Rendra kepada bakabar.com, Rabu (22/3).

Menurut Rendra, tujuan padusan adalah agar saat Ramadan, masyarakat bisa melaksanakan ibadah dalam kondisi suci lahir dan batin. Tak hanya itu, padusan juga dimaknai sebagai media renungan dan instropeksi diri dari berbagai kesalahan yang telah diperbuat.

"Maka sebenarnya. ritual padusan lebih dianjurkan dilakukan di tempat yang sepi, bukan tempat ramai seperti sekarang," paparnya.

Namun seiring waktu, masyarakat melakukan padusan dengan beramai-ramai ke kolam atau permandian. Pasalnya, sumber mata air yang sepi hampir tidak bisa ditemukan lagi sekarang.

Baca Juga: Pemkot Padang Tutup Tempat Hiburan Malam Selama Ramadan

Tradisi padusan bisa ditemukan di Kolam Renang Pisangan yang terletak di Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang. Pada Rabu (22/3) siang, kolam tersebut ramai dipadati pengunjung yang hendak padusan.

Bukan cuma dari Magelang, pengunjung juga datang dari daerah lain seperti Temanggung dan Purworejo. Mereka kebanyakan anak-anak hingga orang dewasa

Di tempat itu, masyarakat yang hendak berenang dikenakan biaya Rp10.000/ orang dengan durasi yang tidak dibatasi. Artiya mereka bebas berenang sesukanya tanpa dibawasi waktu.

Sejak pukul 07.00 - 13.00 WIB, tercatat jumlah pengunjung mencapai 2.756 orang. Jumlah itu melonjak 3 kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. 

Baca Juga: Kemenag Bakal Gelar Sidang Isbat Tentukan 1 Ramadan 1444 H

"Kebetulan momentumnya tepat, besok puasa, hari ini libur nyepi, jadi anak sekolah banyak yang datang," ujar Marwoto (46), petugas penjaga Kolam Pisangan.

Menurut Marwoto, pengunjung memenuhi 4 kolam yang ada di Pisangan, yakni 2 kolam dengan kedalaman 3 meter, 1 kolam dengan kedalaman 0,5 meter dan 1 kolam khusus anak-anak.

"Kami juga menyediakan kolam terapi ikan, biasanya yang dimasukkan kakinya saja, tidak seluruh badan. Hari ini juga ramai," ujar Marwoto.

Kehadiran pengunjung di hari libur, menjadi ladang rejeki bagi para pedagang yang berjualan di dalam maupun luar area kolam. Wagiyo (30), seorang pedagang mengaku, momentum padusan membuat dagangannya naik hingga tiga kali lipat.

Baca Juga: Saat Ramadan, Kalsel Intensifkan Operasi Pasar Minyak Goreng dan Gula

"Biasanya untung Rp100.000 hingga Rp200.000. Hari ini setengah hari sudah dapat Rp400.000. Yang paling laris mie cup dan kopi," jelasnya.

Wagiyo bersyukur, pendapatannya hari ini bisa digunakan untuk persiapan puasa dan kebutuhan lainnya. "Soalnya, besok pasti sudah sepi lagi. Ya ada pengunjung tapi tidak ramai," terangnya.

Sementara bagi pengunjung seperti Anin (23) yang berasal dari Kecamatan Pakis, kegiatan padusan sangatlah istimewa. Momen itu tidak pernah ia lewatkan. Bahkan sejak SMP dia dan teman-temannya kerap mendatangi kolam Pisangan.

Baca Juga: 5 Tradisi Warga Cianjur Sambut Bulan Ramadan 

"Sudah tiap tahun sejak masih SMP, sampai sekarang, rasanya kurang marem (mantap) kalau belum padusan di kolam," kata Anin.

Menurut Anin, momen padusan selalu dia rindukan. Alasannya, dia bisa bersih-bersih dan bermain bersama teman sebelum bulan puasa dimulai. Dengan begitu, Anin merasa lebih siap untuk menghadapi Ramadan.

Editor


Komentar
Banner
Banner