Apahabar.com, BANYUWANGI- Menjelang perayaan Imlek yang jatuh pada 22 Januari 2023, peternak lobster di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur kebanjiran pesanan dari luar negeri.
Pengurus "Kampung Kobster" Banyuwangi Hadiyanto mengatakan pesanan tersebut didominasi oleh sejumlah negara, seperti China, Hong Kong, hingga Taiwan. Adapun pengirimannya dilakukan secara berkala. Dalam setiap pengiriman, Kampung Lobster mampu memenuhi kebutuhan sebanyak 500 kilogram.
"Lobster kita kirim ke Hongkong, Taiwan dan khususnya China dengan seluruhnya harus dalam keadaan hidup," tegasnya (21/01).
Baca Juga: Destinasi Liburan 'Murmer' di Jaksel Untuk Rayakan Imlek 2023
Permintaan yang tinggi membuat para pelaku budidaya lobster di Banyuwangi kewalahan. Mereka tidak mampu untuk memenuhi semua permintaan pelanggan dalam waktu singkat.
“Bukan hanya jelang Imlek, namun hari biasa juga tidak sepi permintaan. Tetapi khusus menjelang Imlek permintaan lobster meningkat drastis," ungkap hadiyanto.
Harga lobster saat ini cenderung naik. Pembudidaya di Kemanduran, Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi mengaku harga jual lobster naik menjadi Rp550 ribu per kilogram menjelang hari raya Imlek.
Sejauh ini, pasar ekspor lobster yang diminati berasal dari beberapa jenis, seperti lobster mutiara, lobster pasir, lobster batik, dan beberapa lobster jenis lain. Sejak awal pasar lobster memang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ekspor, terutama menjelang hari raya Imlek.
Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Perayaan Imlek 2023 di Mal Jakarta
Sementara itu, permintaan kebutuhan lokal cenderung stagnan. Tidak terlihat adanya peningkatan permintaan. Kondisinya berbeda dengan permintaan pasar luar negeri yang selalu meningkat.
“Permintaan konsumen lokal tak berubah yakni masih stabil seperti biasanya,"
Khusus terkait permintaan lokal, Hadiyanto menjelaskan bahwa lobster beku ternyata lebih diminati. Masyarakat Indonesia tidak menyukai lobster dalam kondisi hidup.
"Rata-rata minta yang lobster beku. Kalau luar negeri lobsternya harus hidup," pungkasnya.