Tokoh Inspiratif

Jejak Kebaikan Bripka Eddy Purwanto, sang 'Hoegeng' dari Tanah Banjar

Bripka Eddy Purwanto, polisi yang banyak meninggalkan jejak kebaikan di Banjarmasin. Namanya didapuk jadi kandidat Hoegeng Awards 2023

Featured-Image
Bripka Eddy Purwanto dalam aksi kemanusiaannya (Foto: dok. Detikcom)

bakabar.com, JAKARTA - Pangkatnya dalam kepolisian boleh jadi tak begitu tinggi. Tapi, jiwa kemanusiaannya tak perlu diragukan lagi. Dialah Bripka Eddy Purwanto, petugas berseragam coklat yang banyak meninggalkan jejak kebaikan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Masyarakat di Kota Seribu Sungai ini menilai sang polisi teladan layak diganjar penghargaan Hoegeng Awards 2023. Sebab itu, namanya mencuat di jagat maya untuk diusulkan menjadi kandidat dalam ajang tersebut.

Bukan tanpa alasan, Bripka Eddy tak hanya sekali-dua kali kedapatan membantu sesama. Dia mengaku sudah dua tahun berkecimpung di bidang kemanusiaan, tepatnya sedari 2021, kala Covid-19 melanda Indonesia. 

Dia tak menghitung seberapa banyak orang yang pernah dibantu. Satu hal yang melekat dalam ingatannya, Bripka Eddy sedikitnya tiga kali menolong warga tak mampu secara finansial untuk membiayai pemakaman.

Membantu dengan Merogoh Kocek Sendiri

Salah satu aksinya membantu pemakaman itu terjadi pada 2021. Tepatnya tertanggal 4 Juli, seorang warga Banjarmasin Barat berusia 61 tahun, MA, ditemukan meninggal dunia. Ironis, hingga keesokan harinya, jenazah belum dimandikan, apalagi dikebumikan.

Mendiang bukanlah sebatang kara, melainkan punya istri juga anak. Namun, kabarnya, dia berasal dari keluarga kurang mampu, sehingga tak memiliki biaya untuk mengurus jenazah.

Jenazah baru diurus ketika pihak keluarga mendatangi Bripka Eddy, yang rumahnya tidak jauh dari kediaman almarhum. Atas inisiatifnya, sang polisi yang kala itu bertugas di Propam Polda Kalsel lantas segera mengurusnya.

“Tidak tega saja melihat jenazah terlantar. Hampir 24 jam belum dimakamkan. Ini hanya karena rasa kemanusiaan,” tegas Bripka Eddy perihal alasan yang membuat nuraninya tergerak untuk membantu, seperti dikutip dari klikkalsel.com, Kamis (2/2).

Dalam membiayai pemakaman jenazah tersebut, Bripka Eddy mengaku memakai uang pribadi. Pada kesempatan berbeda, tak jarang pula dia sampai rela merogoh kocek tabungan keluarga kecilnya.

Urunan Membantu Penderita Selaput Otak

Jejak kebaikan Bripka Eddy tak berhenti sampai di situ. Malahan, pada kesempatan kali ini, dia turut menggandeng tiga rekannya untuk melakukan aksi kemanusiaan. Ketiganya ialah Bripka Agung Tri, Bripka Andi Norizani, dan Bripka Eko Sulistianor.

Empat sekawan itu membantu seorang anak bernama Ahmad Aldi Ridani yang terbaring di rumah akibat menderita radang selaput otak dan meningitis. Mereka urunan untuk membeli segala perlengkapan yang dibutuhkan si bocah.

Di antaranya, trolly, pampers dan sejumlah barang lain. Bripka Eddy dan kawan-kawan bahkan mengantarkannya langsung ke kediaman Aldi di kawasan Kelayan.

“Kami ingin menemani, tapi khawatirnya ada tugas dinas. Jadi, hanya bisa bekali uang tunai untuk transport dan tambahan biaya berobat. Tidak banyak, tapi semoga bermanfaat,” jelas Bripka Eddy.

Di tengah miringnya citra polisi Indonesia, Bripka Eddy berhasil membuktikan bahwa masih ada petugas yang berhati mulia lagi peduli sesama. Dirinya meyakini kalau berbuat baik pada orang, niscaya akan ada juga yang menolongnya dalam kesulitan.

Sebagaimana pepatah mengatakan: Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai.

Editor


1 Komentar
Banner
Banner