Coretta Scott King

Coretta Scott King, Istri Martin Luther King yang Perjuangkan Hak Sipil dan Melawan Ketidakadilan

Coretta Scott King, seorang tokoh berpengaruh dalam gerakan hak sipil di Amerika Serikat. Ia memiliki perjalanan hidup yang menginspirasi banyak orang. 

Featured-Image
Tokoh wanita inspiratif dalam sejarah US, Coretta Scott King. Foto: Britannica

bakabar.com, JAKARTA – Coretta Scott King, seorang tokoh berpengaruh dalam gerakan hak sipil di Amerika Serikat, memiliki perjalanan hidup yang menginspirasi banyak orang. 

Coretta Scott King lahir pada tanggal 27 April 1927, di Heiberger, Alabama, Amerika Serikat. Dia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara dalam keluarga petani yang miskin. Orang tuanya berkebangsaan Afrika-Amerika.

Coretta mengejar pendidikan tinggi di Antioch College di Ohio, di mana dia belajar musik dan pendidikan vokal. Namun, dia juga memiliki semangat untuk berjuang melawan ketidaksetaraan rasial.

Dia aktif dalam gerakan hak sipil di Antioch dan menjadi anggota kelompok mahasiswa yang memprotes ketidaksetaraan rasial di kampus.

Awal Mula Bertemu dengan Martin Luther King Jr.

Coretta Scott King dan Martin Luther King. Foto: nytimes
Coretta Scott King dan Martin Luther King. Foto: nytimes

Pada tahun 1952, Coretta bertemu dengan Martin Luther King Jr., seorang pendeta muda yang juga aktif dalam gerakan hak sipil. Cinta mereka tumbuh, dan mereka menikah pada tanggal 18 Juni 1953.

Mereka menjadi pasangan yang sangat berpengaruh dalam perjuangan hak sipil di Amerika Serikat.

Coretta sangat aktif dalam gerakan hak sipil bersama suaminya. Mereka berdua memimpin berbagai aksi protes dan kampanye non-kekerasan untuk mengakhiri segregasi rasial dan diskriminasi di Amerika Serikat.

Coretta juga membantu mendirikan dan memimpin Southern Christian Leadership Conference (SCLC), organisasi yang dimotori oleh suaminya.

Pasca kematian Martin Luther King Jr.
Setelah pembunuhan suaminya pada tahun 1968, Coretta tidak menyerah begitu saja. Dia terus berjuang untuk hak-hak sipil dan keadilan sosial.

Dia mendirikan Martin Luther King Jr. Center for Nonviolent Social Change di Atlanta, yang menjadi sebuah pusat penting untuk pendidikan dan advokasi hak sipil.

Coretta Scott King menjadi tokoh berpengaruh dalam sejarah Amerika Serikat Karena terus memperjuangkan hak sipil. Foto: CNN
Coretta Scott King menjadi tokoh berpengaruh dalam sejarah Amerika Serikat Karena terus memperjuangkan hak sipil. Foto: CNN

Selama sisa hidupnya, Coretta terus berperan sebagai aktivis hak sipil. Dia mendukung berbagai inisiatif untuk perdamaian dan keadilan, termasuk kampanye anti-apartheid dan protes terhadap perang Vietnam. Dia juga berjuang untuk hak-hak perempuan dan hak-hak LGBT.

Coretta Scott King meninggal dunia pada tanggal 30 Januari 2006, di usia 78 tahun, akibat komplikasi dari stroke.

Warisannya sebagai seorang pejuang hak sipil dan pendukung perdamaian terus hidup melalui pekerjaan dan organisasi yang dia dirikan, serta dalam ingatan masyarakat Amerika Serikat.

Coretta Scott King adalah contoh inspiratif dari individu yang berani berjuang melawan ketidakadilan, diskriminasi rasial, dan kekerasan.

Hidupnya yang penuh dedikasi dan perjuangan telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia, dan namanya akan selalu diingat sebagai salah satu ikon perubahan sosial yang paling penting dalam sejarah Amerika Serikat.

Editor
Komentar
Banner
Banner