Mencari Polisi Baik

Jenderal Jasin: Kisah Perjuangan Bapak Brigade Mobil Republik Indonesia

Brigade Mobil atau biasa dikenal dengan sebutan Brimob merupakan unit tertua yang ada di dalam Kepolisian Republik Indonesia.

Featured-Image
Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin. Foto: Kompas

bakabar.com, JAKARTA – Brigade Mobil atau biasa dikenal dengan sebutan Brimob merupakan unit tertua yang ada di dalam Kepolisian Republik Indonesia.

Melansir dari laman resmi Polri, Brimob merupakan pasukan elit polisi yang bertugas untuk menanggulangi ancaman Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang berintensitas tinggi.

Kasus-kasus seperti kerusuhan massa, kejahatan terorganisir, sampai dengan penyergapan bom menjadi tanggunggu jawab dari pasukan elit yang biasa hadir dengan seragam hitam dan senjata api lengkap dan rompi anti peluru itu.

Namun kehadiran Brimob tidak lepas dari perjuangan Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin. Ia adalah jenderal polisi yang memegang gelar sebagai Bapak Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian.

Baca Juga: Peringati HUT Bhayangkara Ke-77, Berikut Sejarah Kepolisian RI

Perjalanannya mendirikan Brimob dimulai pada 17 Agustus 1945, ketika itu Ir Soekarno yang merupakan Presiden Pertama RI, baru memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia.

Saat itu Jenderal Jasin merupakan Komandan Tokubetsu Keisatsutai atau yang dikenal sebagai Special Police Force “Polisi Istimewa”, kesatuan polisi bentukan pemerintah Jepang, di Surabaya.

Jenderal Jasin baru mendengar berita proklamasi kemerdekaan RI pada 21 Agustus 1945. Ia kemudian bergerak cepat dengan mengubah satuan polisi jepang tersebut menjadi Pasukan Polisi Republik Indonesia.

Melalui deklarasi tersebut, Pasukan Polisi Republik Indonesia dibentuk oleh Jenderal Jasin itu, menjadi cikal bakal Kepolisian Republik Indonesia atau Polri saat ini.

Baca Juga: Jenderal Hoegeng: Wajah Sebenarnya Kepolisian Republik Indonesia

Selain itu, Pasukan Polisi Republik Indonesia di bawah komando Jenderal Jasin juga diketahui turut membangkitkan militansi pemuda-pemuda Indonesia yang berkumpul dan turut bertempur dalam peristiwa 10 November 1945.

Setahun kemudian atau lebih tepatnya pada 14 November 1946, Jenderal Jasin kemudian membentuk pasukan elit polisi bernama Mobile Brigade Polisi atau yang dikenal dengan nama Mobbrig. Mobbrig tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya Brimob.

Pada saat itu, pasukan Mobbrig mengemban tugas untuk mempertahankan dan melindungi kemerdekaan Indonesia dari agresi militer yang dilekukan oleh negara penjajah.

Di bawah Komado Jenderal Jasin, Mobbrig selalu siap menumpas kemunculan kelompok separatisme yang disinyalir akan mengusik kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga: Teladan Kapolri Pertama, Jenderal Soekanto yang Bersahaja

Seperti penanganan Mobbrig dalam Peristiwa Coup Berdarah PKI September 1948 di Madiun, kekacuan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Kemudian juga pengagalan rencana kudeta yang dilakukan oleh Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) pada 23 Januari 1950.

Usai itu, Jasin terlibat dalam penanggulangan Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) yang bermaksud melakukan kudeta pada 23 Januari 1950.

Baca Juga: Memaknai HUT Bhayangkara, Kompol Amri: Polri Harus Berdampak pada Masyarakat

Juga peristiwa gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang dipimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo pada 7 Agustus 1949 di Jawa Barat, serta masih banyak kasus yang dituntaskan oleh Mobbrig di bawah komando Jenderal Jasin.

Hingga akhirnya ia tutup usia pada 3 Mei 2012. Tiga tahun kemudian tepatnya pada 5 November 2015, Presiden Jokowi memberi gelar Pahlawan Nasional kepada Almarhum Komjen (Pol) Dr. H. Moehammad Jasin.

Editor


Komentar
Banner
Banner