bakabar.com, JAKARTA - Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menilai semua konstestasi pemilihan presiden 2024 masuk dalam lingkaran pengusaha tambang.
Adapun menurut Koordinator Jatam Melky Nahar menyebut jika ketiga pasangan calon presiden tak lepas dari kepentingan para pengusaha tambang.
"Situasi ini menunjukkan bahwa dunia politik memang sangat menggiurkan bagi semua profesi, termasuk pengusaha. Dan, tentu saja rentan dengan konflik kepentingan,” kata Melky di Jakarta, Selasa (23/1).
Baca Juga: Cak Imin Serukan Capres-Cawapres Tobat Ekologis!
Melky mengungkapkan jika dukungan pengusaha tambang terhadap ketiga paslon capres-cawapres tak luput dari finansial dan politik para pebisnis.
“Dukungan finansial dan politik para pebisnis ini cenderung berorientasi untuk menikmati rente. Mereka mempertahankan dan merebut kekuasaan sehingga memperoleh kemudahan (privilese) dan proteksi politik," tandasnya.
Sebelumnya diketahui, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencurigai kampanye capres-cawapres berasal dari uang haram hasil aktivitas tambang ilegal, kejahatan lingkungan, korupsi, hingga perjudian.
Baca Juga: Buka Debat, Cawapres Cak Imin Langsung Sentil Prabowo ini
PPATK mengkhawatirkan sirkulasi elite dalam gelaran Pilpres 2024 dibiayai dari hasil kejahatan.
“Ada indikasi itu dari ilegal mining, kejahatan di bidang lingkungan, judi,” kata Kepala Biro Humas PPATK, Natsir Kongah kepada bakabar.com.
“Pokoknya tambang lah, kategorinya tambang,” tambah dia.
Bukan tanpa alasan, Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK) tak mencerminkan aktivitas kampanye capres-cawapres yang masif. Bahkan aktivitas rekening cenderung stagnan.