Tak Berkategori

Jangan Anggap Remeh Covid-19, Batola Tembus 1.000 Kasus Positif

apahabar.com, MARABAHAN – Sembilan bulan berlalu, konfirmasi positif Covid-19 di Barito Kuala akhirnya mencapai 1.000 kasus….

Featured-Image
Penularan Covid-19 di Barito Kuala didominasi kontak erat yang sedianya dapat dihindari melalui pembatasan kerumunan. Foto-Shutterstock

bakabar.com, MARABAHAN – Sembilan bulan berlalu, konfirmasi positif Covid-19 di Barito Kuala akhirnya mencapai 1.000 kasus.

Kasus konfirmasi pertama di Bumi Selidah ditemukan 7 April 2020. Awalnya berawal dari beberapa warga yang memiliki riwayat perjalanan ke Kabupaten Gowa, setelah mengikuti Ijtima Ulama Sedunia.

Lantas seiring perjalanan waktu dan pergerakan manusia, jumlah kasus di Batola terus bertambah hingga sekarang menyentuh angka 1.000.

Tepatnya 1.002 kasus, sesuai update terakhir yang dirilis Satuan Tugas Covid-19 Batola, Jumat (8/1) siang.

Ditemukan 16 kasus baru yang membuat jumlah konfirmasi positif di Batola mencapai empat digit angka, 5 di antaranya dari Kecamatan Tamban.

Mereka terdiri dari 3 pasien perempuan masing-masing Btl-993 (53 tahun), Btl-997 (52 tahun) dan
Btl-999 (39 tahun). Sisanya pasien laki-laki Btl-998 (42 tahun) dan Btl-994 (18 tahun).

Sementara pasien yang menggenapkan 1.000 kasus konfirmasi di Batola adalah perempuan berusia 39 tahun dari Kecamatan Anjir Pasar.

Btl-1000 itu melengkapi 4 pasien baru di Anjir Pasar, selain Btl-1001 (8 tahun), Btl-1002 (3 tahun) dan Btl-1003 (41 tahun).

Dari kecamatan lain, Marabahan menambah 2 kasus baru, serta masing-masing 1 kasus tambahan dari Rantau Badauh, Alalak, Kuripan, Bakumpai dan Mekarsari.

“Hingga memasuki pertengahan Januari 2021, jumlah konfirmasi positif telah mencapai 1.002 kasus,” beber dr Azizah Sri Widari, Kepala Dinas Kesehatan Batola.

“Namun 879 sudah berhasil disembuhkan, sehingga total kasus aktif hingga sekarang berjumlah 110 orang. Kemudian jumlah kematian masih 13 kasus,” sambungnya.

110 kasus aktif merupakan jumlah terbanyak sejak 18 September 2020 yang tercatat berjumlah 99 kasus.

Lantas kasus aktif di Batola mulai menurun, hingga hanya 16 pasien di awal November 2020. Selanjutnya jumlah kasus aktif turun naik, kendati tidak terlalu signifikan.

Namun memasuki Desember 2020, perlahan kasus aktif mulai menanjak, hingga akhirnya mencapai 110 pasien.

Sementara dari 110 kasus aktif, 20 di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit dan karantina khusus.

5 pasien dirawat di RSUD Abdul Aziz Marabahan, RSUD Ulin 3 pasien, 9 pasien di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) di Banjarbaru, serta masing-masing seorang pasien di RS Sultan Suriansyah, RS Islam dan SKB Batola.

Sedangkan 90 pasien lain masih melakukan isolasi mandiri. Beberapa di antaranya sudah dipersiapkan menjalani isolasi di Bapelkes.

“Tidak sedikit yang hanya memilih isolasi mandiri, kendati sudah dimotivasi agar dikarantina di Bapelkes,” jelas Azizah.

“Untuk pasien yang memilih isolasi mandiri, pemberian asupan vitamin dan pengawasan dilakukan Puskesmas terdekat secara periodik,” tandasnya.



Komentar
Banner
Banner