Religi

Jalanan Mulai Padat, Jemaah Haul Ke-1 Abah Guru Kapuh Diminta Berhati-hati

apahabar.com, KANDANGAN – Jemaah Haul ke-1 almarhum KH Muhammad Riduan Baseri atau Abah Guru Kapuh diminta…

Featured-Image
Jemaah memadati kawasan Haul ke-1 Abah Guru Kapuh.Foto-apahabar.com/Nuha.

bakabar.com, KANDANGAN – Jemaah Haul ke-1 almarhum KH Muhammad Riduan Baseri atau Abah Guru Kapuh diminta berhati-hati dalam berkendara karena jalan menuju lokasi di Desa Kapuh Kecamatan Simpur mulai padat dan licin setelah hujan mengguyur wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Kasatlantas Polres HSS Iptu Oki Hermawan menyampaikan bahwa jemaah yang sedang dalam perjalanan menuju ke Haul Abah Guru Kapuh agar bersabar dan tetap waspada baik ketika berangkat atau saat pulang nanti.

“Kami mengimbau supaya masyarakat berhati-hati, selalu patuhi arahan petugas dan relawan yang ada di sepanjang jalan menuju lokasi,” terang Iptu Oki Hermawan, Sabtu (30/7) malam.

Pantauan bakabar.com di Jalan Bina Warga Desa Telaga Bidadari pukul 20.40 WITA, jemaah yang berangkat menggunakan roda dua dan empat mulai memadati kawasan tersebut.

Mereka rela basah diguyur hujan gerimis untuk memanjatkan doa dalam acara Haul Ke-1 Abah Guru Kapuh, ulama yang dikenal kharismatik.

Petugas dan relawan juga tak hentinya memberikan arahan kepada jemaah supaya tidak terjadi kemacetan panjang.

Salah seorang jemaah yang datang bersama rombongan Rantau Kabupaten Tapin mengatakan bahwa mereka berangkat setelah Maghrib.

“Sampai di Kapuh sekitar pukul 20.50, jalan menuju ke sini lumayan padat. Tadi juga sempat hujan,” ucap M Rizki.

Pihaknya tak bisa masuk ke kawasan Kubah Abah Guru Kapuh lantaran di dalam sudah penuh dengan jemaah.

“Kita di luar saja, menatap monitor yang telah disediakan panitia dan berdoa bersama-sama,” tandasnya.

Sementara itu, jemaah lain asal Sekumpul Kabupaten Banjar mengatakan bahwa dia bersama keluarga tiba ke lokasi setelah berjalan sejauh 2 kilometer.

“Berangkat menggunakan mobil setelah salat Ashar dan tiba di HSS sekitar pukul 20.00 wita. Kemudian karena macet berjalan kaki,” ungkap Halim.

Sama seperti jemaah lain yang tidak bisa masuk, Halim juga berada di luar kawasan Kubah Abah Guru Kapuh.

“Cukup disini saja, kita menghormati panitia. Keluarga saya juga tadi di luar bersama jemaah wanita lainnya,” lanjutnya.

Tak berselang lama berbincang, akhirnya pintu gerbang dibuka dan Halim masuk ke dalam kawasan Kubah.

“Saya masuk ke dalam dulu,” pungkasnya.

img



Komentar
Banner
Banner