bakabar.com, SEMARANG - Buah dari macetnya Jalan pantura Pati-Rembang yang sulit terurai. Pemberi jasa truk angkut alami kerugian yang cukup besar.
Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Bambang Widjanarko mengatakan pihaknya memgalami kerugian cukup besar atas dampak dari kemacetan tersebut, terlebih pada muatan makanan-makanan yang mudah membasi.
"Membuat kerugian yang luar biasa karena banyak muatan yang butuh cepat misalnya buah, sayur, atau makanan-makanan yang mudah expired," ucapnya saat dihubungi, Senin (27/11).
Baca Juga: Polda Jateng Berikan Pengawalan Pemudik Bersepeda Motor yang Melalui Pantura
Bambang mengungkapkan kerugian yang timbul dari keterlambatan baik itu ganti rugi muatan yang telah membusuk maupun ongkos inap, semua ditanggung oleh sang pemberi jasa angkut itu sendiri.
"Kebusukan itu yang menaggung adalah pengusaha truk, jadi bukan pemilik barang (yang mengganti rugi)," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa kemacetan di jalur tersebut telah terjadi sejak satu tahun yang lalu, namun kemacetan terparah mulai terjadi satu bulan yang lalu.
Sementara itu, Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana mengatakan pihaknya telah berupaya melakukan langkah-langkah untuk mempercepat penyelesaian perbaikan jalan tersebut.
"Kita terus dorong, agar pemerintah pusat mempercepat penyelesaian dari pada jalan tersebut," katanya.
Baca Juga: Alasan Jalan Pantura Lebih Favorit dari Pansela untuk Jalur Mudik
Nana menargetkan perbaikan selesai sebelum Nataru tiba.
"Insyaallah. Pemerintah pusat menyampaikan nanti sebelum nantal sudah bisa dilintasi," tukasnya.