Pengendalian Inflasi Daerah

Jaga Harga Tidak Naik, Pengamat: TPID Berhasil Kendalikan Inflasi

Pengamat ekonomi Arisyi Raz menyebut kinerja TPID yang bertugas untuk menjaga agar harga barang dan jasa berhasil mengendalikan inflasi.

Featured-Image
Pengamat ekonomi Arisyi Raz (kiri) saat CIPS Press Briefing di Jakarta, Selasa (28/3/2023). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi Arisyi Raz menilai kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang bertugas untuk menjaga agar harga barang dan jasa di daerah tidak mengalami kenaikan, berhasil mengendalikan inflasi.

“Memang saya sudah mencari tapi tidak menemukan studi formal apakah (TPID) itu berhasil atau tidak, tapi ketika kita melihat dari beberapa daerah sepertinya berhasil,” kata Arisyi Raz atau yang akrab disapa Aziz saat CIPS Press Briefing seperti dikutip Rabu (29/3)

Dosen Keuangan Universitas Indonesia ini berpendapat inflasi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir tren inflasi sudah menurun, terutama jika dibandingkan tahun 2010 yang inflasinya mencapai 8-11 persen atau pada tahun 2015 yang mencapai 5-7 persen.

“Dibandingkan negara maju jauh lebih kecil dan inflasi kita sekitar 5,5 persen. Amerika 10 persen dan kita 5,5 persen itu juga lebih kepada faktor global bukan karena kita sendiri. Sebelumnya kita sangat rendah hanya 2-3 persen,” ujarnya.

Baca Juga: Kenaikan BBM, Ramadan dan Lebaran, BPS Jember Ingatkan Tim TPID

Kenaikan inflasi menjadi di atas lima persen tersebut, lanjutnya, akibat adanya shock akibat transisi dari masa pandemi ke pasca pandemi atau masa normal. Selain itu, inflasi juga terjadi hampir merata secara global.

Guna menjaga inflasi, Aziz menyarankan para pemangku kebijakan seperti Bapanas, BPS, Bulog, Pemerintah Daerah hingga pelaku pasar hingga petani untuk senantiasa berkoordinasi untuk mencegah shock berkelanjutan akibat dampak gejolak global.

“Bulog juga memainkan peranan penting. Sekarang sudah ada satu bapak (Bapanas) yang khusus memberikan arahan kepada Bulog. Mereka lebih terarah dan sudah banyak melakukan market intervention dengan datang ke pasar untuk mengecek supply dan mencegah kenaikan harga yang berlebihan.” jelasnya.

Mengenai keputusan pemerintah untuk melakukan impor, dinilainya sebagai solusi jangka pendek untuk mengatasi gejolak harga yang tak kunjung turun.

Baca Juga: Kotabaru sumbang Inflasi Tertinggi, TPID Kalsel Turun Tangan!

“Kalau kita engga mau impor tapi harga lokal jadi naik ya mana yang lebih bagus. Walaupun memang impor mengurangi cadangan devisa tapi itu solusi jangka pendek ketika tidak ada solusi,” ucap dia.

Adapun upaya TPID mendukung pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas harga dilakukan melalui menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga, proaktif mendorong sektor ekonomi yang tumbuh makin produktif, serta meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian sehingga memiliki kontribusi yang semakin besar dalam menggerakkan mesin pertumbuhan ekonomi.

Editor
Komentar
Banner
Banner