"Dalam setiap Pilkada ada unsur SARA [Suku, Agama, Ras dan Antargolongan] yang dimainkan pihak tidak bertanggung jawab," ujar Ibnu Sina diwawancarai bakabar.com, Selasa (22/2).
Menurutnya, ulah oknum pemilik akun FB seperti Ryan Saputra tidak boleh dibenarkan.
Tak hanya menyerang pribadi, juga berpotensi merusak sendi-sendi berbangsa dan bernegara.
Terlebih memasuki tahapan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 yang tengah bergulir.
Kata Ibnu Sina, sudah bukan saatnya lagi demokrasi dipertaruhkan dengan kesatuan dan persatuan bangsa.
"Mari berkompetisi tawarkan visi misi dan program terbaik. Itu pilihan paling tepat agar masyarakat bisa menilai apa yang diperolehnya," tegasnya.
Ibnu Sina berpesan agar seluruh elemen masyarakat bisa berperan aktif dalam menjaga Pilkada Serentak 2020 berjalan kondusif, damai, dan tetap saling menghormati.
Tangkapan layar akun Facebook Ryan Saputra sudah beredar luas di grup-grup Whatsapp pengurus dan kader partai.
Siang tadi, DPC PDIP Banjarmasin resmi melaporkanakun Facebook milik Ryan Saputra ke Polresta Banjarmasin, Selasa (22/9).
“Iya, kami telah melaporkan dugaan melanggar UU ITE yang mencatut dengan memberitakan dengan berita yang tidak benar di salah satu akun media sosial Facebook,” kata Rizky Eri Munadi, Wakil Ketua Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DCP PDI Perjuangan Banjarmasin pada bakabar.com.
Dalam laporan itu sejumlah berkas disertakan. Termasuk hasil tangkapan layar akun facebook Ryan Saputra yang dianggap memfitnah partai.
PDIP Resmi Laporkan Akun Facebook Ryan Saputra ke Polresta Banjarmasin
Rizky memperkirakan tujuan dan maksudnya postingan itu ada hubungannya dengan Pilkada Serentak 2020 di Kota Banjarmasin.
Sebelumnya, dalam salah satu postingan akun Fecebook Ryan Saputa tertulis jika PDIP partai penista agama dan hendak mengubah Pancasila.
Ketua DPC PDIP Kota Banjarmasin, Muhaimin memastikan pihaknya tidak akan tinggal diam atas postingan yang mengandung ujaran kebencian itu berbau SARA itu.
Kendati demikian, mantan anggota DPRD Kalsel ini belum bisa memastikan apakah unggahan itu memang diunggah orang yang dimaksud, atau malah disunting oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Bisa saja (akun) diretas, oleh karena itu kita minta telusuri kebenaran postingan tersebut dengan Cyber Crime Polrestabes," pungkasnya.
Dugaan Konten Sara Dinilai Rugikan Ibnu-Ariffin, PDIP Minta Kader dan Simpatisan Tidak Terprovokasi