bakabar.com, PALANGKA RAYA - Terbakarnya Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Palangka Raya, Kalteng, Kamis (20/7) lalu, mendapat atensi dari anggota Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Khemal Nasery.
Mestinya menurut dia, Kantor Bawaslu Palangka Raya di Jalan Tjilik Riwut Km 3,5 sebagai aset milik negara itu seharusnya dijaga dan mendapatkan pengamanan maksimal agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
Apalagi situasi saat ini menurut Khemal telah memasuki tahun politik jelang Pemilu 2024. "Terus terang saja, kejadian kebakaran yang menimpa Kantor Bawaslu ini banyak mengejutkan banyak orang," Kata Khemal Naseri.
Ia pun berharap kepada aparat penegak hukum khususnya Kepolisian agar bisa segera mengusut tuntas kejadian ini, sehingga tidak ada kesan bahwa kebakaran tersebut terjadi karena unsur kesengajaan.
Saat ini Satuan Reserse Kriminal Polresta Palangka Raya masih melakukan pemeriksaan di TKP untuk mengungkap penyebab kebakaran Kantor Bawaslu Palangka Raya.
Bahkan, harus mendatangkan langsung Tim Labfor dari Polda Jawa Timur dan Mabes Polri sudah ke lokasi kebakaran.
Kasat Reskrim Polresta Palangka Raya, Kompol Ronny M Nababan mengungkapkan
sedikitnya 12 orang saksi yang kini masih dimintai keterangan.
"Pemeriksaan saksi-saksi sebanyak 12 orang ini nantinya akan dicocokkan dengan hasil dari olah TKP Tim Laboratorium Forensik, sehingga dapat disimpulkan apa penyebab kebakaran itu nantinya," ujarnya.
Kompol Ronny menegaskan pengungkapan penyebab kebakaran ini telah menjadi atensi pimpinan. Terutama memastikan bahwa terbakarnya Kantor Bawaslu Palangka Raya tidak ada sangkut pautnya dengan situasi politik saat ini.
"Untuk hasil dari penyelidikannya nanti seperti apa, kita tunggu saja, yang pasti kami minta masyarakat tidak perlu berspekulasi secara berlebihan dan kami berharap masyarakat tetap menjaga kondusifitas Kota Palangka Raya agar tetap aman," tandasnya.
Kantor Bawaslu Palangka Raya terbakar diduga akibat korsleting listrik di gudang arsip, sehingga api cepat membesar menghanguskan seluruh isi bangunan.
Ketua Bawaslu Palangka Raya Endarwati mengatakan peristiwa kebakaran terjadi setelah Salat Subuh, pukul 04.30 WIB. Ia mendapat info dari bendahara yang ingin mengambil uang di brankas untuk kegiatan Bawaslu di Hotel Neo Palangka Raya.
"Saya mengetahui terjadi kebakaran ini setelah bendahara menginformasikan di grup WA, untuk penyebab kebakaran ini kami masih belum bisa menyimpulkan, yang jelas sebelum kebakaran bendahara itu ada datang ke kantor untuk mengambil uang di brankas karena hari ini (Kamis) ada kegiatan, saat tiba di kantor sudah banyak asapnya," ujarnya.
Dari informasi yang ia dapat, api muncul dari gudang arsip yang di dalamnya banyak barang-barang mudah terbakar.
Akibat dari kebakaran tersebut barang milik negara semua habis terbakar, kecuali dua unit laptop yang dibawa oleh anggota komisioner dan staf bagian keuangan Bawaslu Palangka Raya.
"Berkas dan dokumen secara fisik pada saat kejadian sama sekali tidak dapat diselamatkan semua," jelas Endarwati.
Pascakebakaran itu, Kantor Bawaslu Palangka Raya dipindah sementara waktu menggunakan kantor Bawaslu Provinsi Kalimantan Tengah yang berada di Jalan Seth Adji Kota Palangka Raya.
Baca Juga: Kantor Bawaslu Palangka Raya Terbakar, Api Diduga Berasal Dari Gudang
Baca Juga: Bendahara Bawaslu Palangka Raya Sebut Api Diduga dari Ruang Arsip