FIFA Matchday

Isu Messi Batal Datang, Pengamat: PSSI Gak Jujur!

Pertandingan Tim Nasional (Timnas) Indonesia dalam FIFA Matchday kontra Argentina masih terus jadi perbincangan.

Featured-Image
Pengamat sepakbola, Anton Sanjoyo. (Foto: dok. pribadi)

bakabar.com, JAKARTA - Pertandingan Tim Nasional (Timnas) Indonesia dalam FIFA Matchday kontra Argentina masih terus jadi perbincangan. Tak ayal kabar batalnya Lionel Messi untuk datang ke tanah air merupakan buah bibir dari beberapa hari ke belakang. 

Isu tak sedap ini juga membuat pecinta sepak bola tanah air merasa kecewa. Tidak sedikit dari mereka yang ingin uang tiketnya dikembalikan. Namun, PSSI sempat memberi respon soal kabar kurang mengenakan ini.

Ketua umum Erick Thohir berujar, pertandingan FIFA Matchday ini merupakan pertemuan antar Timnas Indonesia berhadapan dengan Timnas Argentina, bukan Messi seorang. 

Fenomena ini pun mendapat respon dari salah satu pengamat sepak bola senior tanah air, Anton Sanjoyo. 

Baca Juga: Lionel Messi Jadi Datang atau Tidak, PSSI Cuma Bisa Do'a

Menurut pengamat yang kental dengan sapaan Bung Joy ini, ada hal yang terlewatkan disampaikan PSSI kepada publik terkait laga kontra Argentina sehingga menimbulkan kekecewaan buat para penonton khususnya. 

"Kalau dalam pandangan saya, yang tidak terbuka dari PSSI itu mengenai situasinya. Jadi situasi di mana kontraknya hanya dengan Timnas Argentina bukan dengan para pemain itu," kata Bung Joy saat dihubungi oleh tim bakabar.com, Rabu (14/6). 

"Jadi tidak ada jaminan juga dari AFA untuk mengirim siapa saja dan itu yang harusnya dibuka dari awal oleh PSSI. Sehingga siapa pun calon pembeli tiket itu tahu bahwa dia mungkin tidak akan lihat Messi, Martinez, Dybala dan macam-macam, jadi antisipasi itu ada," sambungnya. 

Baginya selama ini PSSI hanya menggaungkan nama besar Argentina saja tanpa memberi penjelasan bagaimana situasi dan kondisi yang bisa saja terjadi. 

Baca Juga: Lionel Messi Tidak Tampil di Piala Dunia 2026!

"Tapi (PSSI) engga (kasih tahu), yang dijual Argentina, menurut saya ini agak trickie ya. Dari sisi PSSI dia tidak jujur terus terang dari awal bahwa tidak ada jaminan Messi dan pemain-pemain senior akan datang, itu yang menurut saya dari pihak PSSI kesalahannya," tegasnya. 

Selain itu, sebagai seorang pengamat, Bung Joy telah memprediksi kalau kedatangan skuad dengan julukan Albiceleste ini tidak akan full team. Malah baginya, hanya akan ada sebagian kecil dari pemain senior yang bakal ikut. 

"Bahkan dari awal saya menduga yang bakal datang layer kedua. Jadi dari awal saya pikir 'ah ini engga mungkin yang senior, paling ada senior paling lima orang sudah paling banyak, sudah bagus itu'. Tapi yang lain menurut saya second layer. Jadi antisipasi itu tidak pernah dihandle serius sama PSSI," tukas Anton Sanjoyo.

Anton juga sempat menyinggung perihal nominal andai Messi datang. Menurutnya, berapa pun harga sang pemain, keputusan akhir tetaplah ada di diri seorang Leo Messi. 

Baca Juga: Timnas Indonesia Optimis Menang atas Palestina pada FIFA Matchday

Malahan kata Bung Joy itu adalah hal yang wajar. Apalagi sosok La Pulga merupakan salah satu pemain terbaik di abad ini. 

"Karena kita engga pernah tahu juga nominalnya berapa kan Messi dan Timnas Argentina secara clear. Engga tahu juga apa bisa nutupin juga dari harga tiket? Tapi kan engga hanya dari tiket, dari kontrak dengan televisi, dengan sponsor yang pasang e-board di sekitar stadion itu kan ada nilainya," sebut Bung Joy. 

"Nah menurut saya kalau Messi harga nya bahkan dua kali lipat dari harga Timnas Argentina ya wajar saja gitu loh. Ini yang barang kali disikapi dari awal bahwa Messi itu pasti engga murah dan engga mungkin harga tiketnya akan bisa dijangkau karena kan dia sudah menjadi produk premium global," Bung Joy menambahkan. 

"Kalau pun Messi milih engga datang ke Australia atau ke Indonesia menurut saya itu oke-oke saja karena kita harus melihat dia sebagai fenomena yang beda, ya mungkin ke (Paulo) Dybala engga bisa lakukan itu, ke (Lautaro) Martinez itu engga bisa, tapi Messi bisa, karena memang dia Extraordinary. Jadi menurut saya wajar-wajar saja kalau dia milih liburan," pungkasnya. 

Editor


Komentar
Banner
Banner