apahabar, JAKARTA - Kasus pura-pura mati untuk menghindari utang yang dilakukan US (49), warga Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat kini terus didalami pihak kepolisian.
Dari pemeriksaan kepolisian, istri US mengaku sebenarnya sudah melarang suaminya agar tidak melakukan niat konyolnya, karena akan berdampak buruk ke depan. Namun US berkeras hati karena sudah tertekan dengan utangnya.
Hal ini diungkap Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin di Bogor, Sabtu (19/11). Dalam kondisi tertekan dengan utang yang besar, US rupanya sudah tidak mengindahkan pendapat istrinya.
"Istrinya sempat mengingatkan juga bahwa perbuatan itu bisa berdampak atau menimbulkan kehebohan," kata AKBP Iman Imanuddin, melansir Detik.
Baca Juga: Polisi Periksa 10 Saksi Terkait Pria Mati Suri di Bogor
Dalam kondisi yang serba terbatas, lanjut Imanuddin, istri pelaku terpaksa menurut keinginan suaminya. Hal yang dikhawatirkan oleh istrinya ternyata benar dan berbuntut panjang.
"Istrinya terpaksa mengikuti itu karena menurut keterangan Saudara US," kata Iman Imanuddin.
Dengan pengakuan yang semakin terang, polisi akan terus melakukan sejumlah pemeriksaan kepada orang-orang dekat dan mereka yang terlibat untuk memuluskan akal bulus pria paruh baya itu.
Sampai saat ini polisi telah memeriksa sekitar 10 saksi, mulai dari dua sopir ambulans, dua pegawai hotel di Jakarta Selatan, hingga beberapa warga yang menyaksikan US terbaring di peti jenazah.
Baca Juga: Fakta Baru Pria Bogor Pura-pura Mati Suri: Hindari Utang karena Malu!
Kasus ini mendapat perhatian publik karena jarang terjadi. Seorang meninggal, kemudian bangkit dari peti jenazah yang dipesannya sendiri.
Akibat beritanya yang viral beberapa hari terakhir, polisi kemudian menelusuri jejak peristiwanya. Selanjutnya pada Jumat (18/11), Urip, istri, dan kuasa hukumnya datang ke Mapolres Bogor.
"Tadi malam, Saudara US beserta istrinya dan pengacaranya mendatangi Polres Bogor untuk bersedia memberikan keterangan dan mengkonfirmasi beberapa informasi dan fakta hukum yang kami temukan di dalam proses sebelumnya," tukasnya.