bakabar.com, JAKARTA - Indonesia Impact Alliance (IIA) akan menjadi Dewan Penasihat Nasional pertama di Indonesia untuk membuka akses permodalan, mendorong investasi, dan menjadi katalisator bagi terciptanya pasar yang menguntungkan bagi masyarakat sekaligus lingkungan.
Pada peluncuran IIA, Rabu 10 Mei 2023, Ketua Indonesia Impact Alliance Romy Cahyadi menjelaskan, melalui kolaborasi lintas sektor dan kuatnya kemitraan, modal dari sektor swasta dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi serta menata ulang mekanisme investasi agar fokus pada kebutuhan masyarakat. Model kemitraan seperti itu disebut sebagai investasi berdampak.
“Keunggulan investasi berdampak telah diterapkan di seluruh dunia dan kami bersemangat untuk memperluas pendekatan yang sama di Indonesia,” terang Romy yang juga CEO Instellar.
Menurut Romy, Indonesia Impact Alliance berperan penting untuk menghubungkan investor asing maupun domestik terhadap kesempatan untuk bertumbuh, terciptanya peluang, dan kemampuan untuk berinovasi yang bermanfaat bagi para pemegang saham dan masyarakat.
Baca Juga: Dana Terbatas, Begini Strategi Bappenas Wujudkan SDGs 2030 Tepat Waktu
Setelah peluncurannya, target prioritas IIA adalah meningkatkan investasi langsung pada perusahaan-perusahaan rintisan berdampak besar, dengan menambah jumlah investor Indonesia dan asing, serta komunitas diaspora Indonesia.
"IIA juga akan berfungsi sebagai penyelenggara, pusat informasi, dan mitra yang mendukung pengembangan kebijakan investasi berdampak di Indonesia," ujarnya.
Senada, Presiden Ford Foundation, Darren Walker yang hadir pada saat peluncuran IIA menekankan pentingnya kehadiran pelaku investor berdampak pada skala global.
Ford Foundation mendukung IIA dalam mengumpulkan investor, wirausaha, dan pemerintah untuk mengembangkan ekosistem investasi berdampak di Indonesia, yang akan membuka kesempatan bagi para wirausaha untuk memperoleh keuntungan finansial sambil sekaligus berkontribusi terhadap penyelesaian permasalahan sosial dan lingkungan.
"Hal ini merupakan bagian dari misi Ford Foundation untuk memperluas dukungan terhadap gerakan investasi global yang diaspirasikan untuk menghasilkan dampak positif dari berbagai aspek, yaitu sosial, ekonomi, maupun lingkungan, serta tentunya sejalan dengan keuntungan investasi secara finansial," paparnya di Jakarta, Rabu (10/5).
Baca Juga: Isuzu Ajak 100 Sekolah Ikut Kompetisi Poster Bertemakan SDG 2030
Di seluruh dunia, kata Walker, mereka melihat dinamika investasi berdampak terus berkembang sebagai pendekatan yang paling berpengaruh dan solusi terukur bagi penyelesaian permasalahan di masyarakat.
Selain itu, pendekatan ini berhasil mendatangkan keuntungan finansial yang positif. "Untuk itu, IIA akan menjadi sarana untuk membuka peluang yang signifikan di Indonesia,” papar Walker.
IIA juga didukung oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) serta Badan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) Indonesia.
Berdampak jangka panjang
Ford Foundation meluncurkan program Misi Investasi senilai USD1 miliar pada tahun 2017 dan telah menjadi pendukung investasi berdampak secara jangka panjang, di dalam dan luar negeri.
Baca Juga: Proyek IKN, UNDP dan OIKN Berkolaborasi Wujudkan Kota Berkelanjutan
Ford Foundation berperan sebagai inkubator bagi Dewan Penasihat Nasional pertama di Amerika Serikat, yang mengumpulkan investasi berdampak senilai lebih dari USD8 triliun.
Lembaga itu juga mendukung Global Steering Group on Impact Investments, yang berkontribusi terhadap terbentuknya Dewan Penasihat Nasional di seluruh dunia. Beberapa diantaranya, terbentuknya Dewan Penasihat Nasional untuk investasi berdampak di Afrika Selatan, Nigeria, dan Ghana.
“Sebagai bagian dari gerakan global, investasi berdampak terus berkembang, salah satunya melalui proses pembelajaran dan kolaborasi lintas pasar dan geografi,” tutur Fran Seegull, Presiden dari U.S Impact Investing Alliance.
“Saya sangat antusias untuk bekerja sama dengan sesama rekan-rekan di Indonesia Impact Alliance, serta akan membagikan pengalaman kami di Amerika Serikat untuk bersama-sama membangun gerakan berdampak sosial, ekonomi, dan lingkungan ini sebagai basis pengambilan keputusan berinvestasi," imbuhnya.
Baca Juga: Dana Terbatas, Begini Strategi Bappenas Wujudkan SDGs 2030 Tepat Waktu
Khusus di Nigeria, ekosistem investasi berdampak tumbuh sangat cepat, dimana Ford Foundation menjadi pemimpin terdepan untuk mendukung pertumbuhan pasarnya.
Melalui hibah awal yang diberikan kepada Impact Investors Foundation (IIF) untuk memfasilitasi pembentukan Dewan Penasihat Nasional Nigeria untuk Investasi Berdampak (NABII).
"NABII diposisikan untuk mengatasi tantangan pasar, serta menjembatani kesenjangan informasi dan data bagi investor berdampak,” ujar Ibukun Awosika, Ketua Dewan Penasihat Nasional Nigeria untuk investasi berdampak.
Ford Foundation telah membuktikan diri menjadi lebih dari sekadar pemberi dana, tetapi juga sebagai mitra sejati yang selalu belajar dan mendorong kolaborasi
melalui jaringan lokal dan globalnya. Akan sangat menarik untuk melihat aksi yang sama bisa berkembang di Indonesia.
