bakabar.com, JAKARTA - Foreign Direct Investment (FDI) atau invetasi asing langsung ke Indonesia kalah dengan Singapura. Kementerian Investasi menganggap gak masalah.
Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal (BKPM) Kementerian Investasi, Riyatno menyebut, FDI Indonesia di ASEAN berada di posisi nomor dua.
"Vietnam di urutan ketiga, disusul Malaysia, Thailand, Filipina dan seterusnya," jelasnya pada konferesi pers peluang investasi melalui KTT ke-43 ASEAN, Selasa, (15/8)
Baca Juga: Kabar Baik, Minat Investasi Asing Meningkat, Nilainya USD 12 Triliun
Riyatno mencatat, peningkatan nilai FDI Singapura, terhitung lebih 60 persen dari FDI di ASEAN.
Sebab, Singapura berperan sebagai hub atau pusat. Yang mana itu mengawali masuknya investasi aliran dana di kawasan ASEAN.
"Nantinya, ending dari investasi ini, mohon maaf, belum tentu ke Singapura. Dari Singapura misalnya bisa nanti ke Indonesia, ke Vietnam, atau mungkin ke negara Anggota ASEAN lainnya," terangnya.
Dari data yang diberikan. Porsi arus masuk FDI di kawasan ASEAN terus meningkat. Awalnya kurang dari 15 persen, sekarang melebihi 70 persen dari total FDI global.
"Melebihi aliran masuk FDI ke China selama dua tahun berturut-turut,” ungkap Riyatno.
Biar tahu saja. Penggerak utama pertumbuhan FDI di ASEAN adalah investasi di bidang manufaktur, keuangan, perdagangan eceran, transportasi, penyimpanan, serta informasi dan komunikasi.
Lima sektor itu telah menyumbang sekitar 86 persen dari total masuknya FDI di ASEAN.
Adapun, manufaktur menjadi sektor yang paling signifikan dengan investasi yang naik ke level tertinggi, yaitu USD 62 miliar.
"Industri elektronik dan listrik di ASEAN tetap menjadi penerima utama investasi di bidang manufaktur," jelasnya.
Baca Juga: Investor IKN Tertahan Infrastruktur, Menteri Bahlil Janji Cari Solusi
Dalam catatan. Daftar yang melakukan investasi di Indonesia sejak semester awal tahun 2023 terhitung banyak.
Diantaranya, Singapura, Hong Kong, Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, Korea Selatan, Belanda, dan Australia.
"Jadi investasi yang masuk ke indonesia ada dari negara Eropa ada, Asia ada, juga ada dari Australia," katanya