bakabar.com, JAKARTA - Intrusive thoughts, kondisi psikologis dimana seseorang memiliki pikiran acak yang mengganggu aktivitas harian seseorang.
Intrusive thought adalah sebuah pemikiran acak yang datang secara tiba-tiba, kerap mengganggu dan sulit untuk diatasi atau dihilangkan.
"Pikiran ini terasa sulit dihilangkan dan mungkin akan terasa menyebalkan," ujar Gail Saltz, MD, seorang psikiater, melansir Women's Health, Senin (23/10).
Pikiran tersebut datang dan kemudian menghilang begitu saja, dan membuat Anda bereaksi terhadap hal tersebut yang justru membuat pemikiran tersebut semakin melekat.
"Meski pemikiran ini tidak selamanya menjadi hal yang dikhawatirkan, namun hal ini dapat menyebalkan atau mengambil alih kehidupan Anda," kata Lauren Cook, PhD, seorang psikologis.
Rasa ketakutan, dipermalukan dan bersalah adalah pikiran atau perasaan yang sering dikaitkan dengan perasaan ini.
"Pemikiran ini sangatlah normal. Dan beberapa orang kerap mengalami hal serupa," kara Dr. Saltz.
Dalam suatu jurnal dari American Psychological Association, faktanya sekitar 94% orang mengalami hal serupa dan memiliki pemikiran ini.
Seluruh aspek dapat membawa Anda dalam pemikiran acak, tapi hal ini disebabkan oleh situasi ambigu. Seperti pemikiran saat teman tidak membalas pesan, apakah mereka marah pada Anda atau Anda memiliki kesalahan pada mereka.
Sebab itu, intrusive though dapat disebabkan oleh stres dan rasa cemas.
Bagaimana Pemikiran Intrusive Mengganggu Kehidupan
Manusia bisa saja memiliki pemikiran yang acak dan tidak menyenangkan. Terkadang mulai terobsesi dengan situasi tertentu yang mungkin dialami, perbedaannya terletak pada seberapa besar Anda mengendalikannya.
Pemikiran intrusive menjadi masalah jika tidak bisa mengontrolnya dalam waktu yang cukup lama. Sehingga berdampak dalam jadwal istirahat.
Beberapa hal mengenai pemikiran ini dapat dikaitkan debgan gangguan kesehatan mental, seperti:
Obsessive compulsive disorder (OCD), gejala paling umum dan melibatkan pemikiran acak. Hal ini disebut diperlihatkan dengan kebiasaan mengulang kegiatan tertentu.
Post-traumatic stress disorder, sebuah tanda mengingat kembali kenangan atau trauma yang telah lama dihadapi.
Gangguan makan, seseorang dengan gejala ini cenderung mengalami pemikiran acak mengenai makanan tertertentu terhasap tubuh mereka. "Mereka kungkin terlalu obsesi dejgan bentuk badan dan penurunan berat badan atau terhadao makanan tertentu," ujar Dr. Saltz.
Cara Mengatasi dan Mengobati Pemikiran Tiba-tiba
Jika terlalu mengganggu, Anda dapat melakukan terapi yangmembantu memutus pemikiran tersebut dari kepala Anda. Seperti Terapi Perilaku Kognitif (CBT), yang mengajarkan untuk mengubah perasaan dan perilaku.
Terapi mengajarkan Anda untuk mempelajari cara-cara yang lebih realistis dan tidak menyusahkan untuk keseharian.
Anda dapat melakukan terapi ERP, sebuah terqpi yang mengharuskan Anda menghadapi rada takut tersebut. "Dibanding menghindari, akan lebih baik melawan dan menghadapinya untuk meringankan kecemasan yang terjadi," sambung Cook.